Magelang, 27 Agustus 2025 – Kepuasan pasien menjadi salah satu tolok ukur penting dalam keberhasilan sebuah rumah sakit. Hal inilah yang menjadi latar penelitian Dina Nadifah, mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang. Skripsinya yang berjudul “Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Poliklinik Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Temanggung” mencoba menelaah sejauh mana mutu pelayanan medis berbanding lurus dengan tingkat kepuasan pasien.
Latar Belakang Penelitian
Pelayanan rumah sakit tidak lagi sekadar menyembuhkan pasien, tetapi juga harus mampu memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan. Menurut data WHO, rendahnya kualitas layanan di negara berpenghasilan menengah ke bawah berkontribusi pada jutaan kematian setiap tahun. Sementara itu, hasil survei awal di PKU Muhammadiyah Temanggung menunjukkan adanya keluhan pasien mengenai lamanya waktu tunggu, ruang tunggu yang sempit, dan kurangnya kenyamanan fasilitas.
Fakta ini menjadi alasan kuat bagi Dina Nadifah untuk meneliti apakah kualitas pelayanan benar-benar memengaruhi kepuasan pasien rawat jalan di rumah sakit tersebut.
Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara kualitas pelayanan kesehatan dengan kepuasan pasien rawat jalan. Secara khusus, penelitian berusaha:
- Mendeskripsikan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan di poliklinik.
- Mengukur tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat jalan.
- Menganalisis keterkaitan antara kualitas pelayanan dan kepuasan pasien.
Dengan tujuan ini, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi manajemen rumah sakit untuk memperbaiki mutu layanannya.
Metode Penelitian
Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Data diperoleh dari 154 responden pasien rawat jalan yang dipilih secara accidental sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang menilai dimensi kualitas pelayanan seperti ketanggapan (responsiveness), jaminan (assurance), bukti fisik (tangible), perhatian (empathy), dan keandalan (reliability).
Analisis data dilakukan dengan uji korelasi Spearman Rank untuk melihat hubungan antara variabel pelayanan dengan tingkat kepuasan pasien.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan fakta yang cukup menggembirakan. Sebagian besar responden menilai kualitas pelayanan di poliklinik baik. Sebanyak 92,2% pasien menyatakan puas terhadap kualitas pelayanan kesehatan, dan 88,3% merasa puas terhadap layanan rawat jalan secara keseluruhan.
Hasil uji korelasi Spearman Rank memperkuat temuan tersebut. Nilai p = 0,002 dengan α = 0,05 menegaskan adanya hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan kesehatan dan kepuasan pasien. Artinya, semakin baik mutu pelayanan yang diberikan, semakin tinggi pula tingkat kepuasan pasien.
Pembahasan
Temuan ini sejalan dengan teori Kotler & Armstrong yang menyebutkan kepuasan pasien dipengaruhi oleh kualitas produk dan pelayanan. Penelitian ini juga mendukung pendapat Parasuraman & Berry mengenai lima dimensi utama pelayanan (RATER: responsiveness, assurance, tangible, empathy, reliability) yang menentukan persepsi pasien terhadap mutu layanan.
Namun demikian, penelitian juga mencatat adanya keluhan mengenai lamanya waktu tunggu dan keterbatasan ruang tunggu. Faktor ini menunjukkan bahwa meskipun mayoritas pasien merasa puas, rumah sakit tetap perlu melakukan perbaikan pada aspek kecepatan pelayanan dan kenyamanan fasilitas.
Kesimpulan
Penelitian Dina Nadifah menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan kesehatan terhadap kepuasan pasien rawat jalan di PKU Muhammadiyah Temanggung. Tingginya angka kepuasan pasien menjadi bukti bahwa pelayanan rumah sakit sudah berjalan baik, tetapi masih menyisakan ruang untuk perbaikan.
Rekomendasi
Dari hasil penelitian ini, peneliti merekomendasikan agar pihak rumah sakit terus meningkatkan kualitas layanan, terutama pada aspek waktu tunggu, komunikasi yang lebih ramah dan informatif, serta perbaikan fasilitas ruang tunggu. Dengan demikian, kepuasan pasien dapat terus dipertahankan sekaligus menjadi modal penting dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit.(ed : fatikakh)
Sumber : repositori UNIMMA