Magelang 26 Agustus 2025 – Di tengah derasnya arus digitalisasi dan derasnya konten hiburan yang beredar, sebuah penelitian menarik datang dari Novia Farizka Choirunissa, mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Magelang. Dalam skripsinya yang berjudul “Analisis Nilai-Nilai Profil Pelajar Pancasila dalam Film Animasi Nussa dan Relevansinya dengan Pendidikan Agama Islam” (2023), Novia mengangkat tema unik: bagaimana sebuah film animasi populer dapat menjadi media efektif dalam menanamkan nilai karakter bagi generasi muda.

Latar Belakang Penelitian

Novia memulai penelitiannya dengan kegelisahan terhadap fenomena krisis moral yang melanda sebagian peserta didik akibat penggunaan teknologi yang tidak seimbang dengan pendidikan karakter. Banyak anak menghabiskan waktu berjam-jam menonton televisi atau bermain gawai, namun belum tentu mendapatkan tontonan yang membangun. Dari sinilah muncul gagasan untuk menelaah film Nussa, sebuah animasi Islami karya anak bangsa yang berhasil menarik perhatian jutaan penonton, mulai dari YouTube hingga layar bioskop.

Pemerintah sendiri, melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020, menekankan pentingnya pembentukan Profil Pelajar Pancasila sebagai pedoman pendidikan karakter. Enam dimensi utama yang dicanangkan adalah:

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia.

2. Berkebinekaan global.

3. Gotong royong.

4. Mandiri.

5. Bernalar kritis.

6. Kreatif.

Pertanyaannya: apakah nilai-nilai tersebut hadir dalam film animasi Nussa?

Tujuan dan Metode

Penelitian yang dilakukan Novia memiliki dua tujuan utama:

1. Mengidentifikasi nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dalam film animasi Nussa: The Movie (2021).

2. Mengetahui relevansi nilai-nilai tersebut dengan Pendidikan Agama Islam (PAI), khususnya pada pembelajaran di tingkat Sekolah Dasar.

Dengan menggunakan metode analisis isi (content analysis), Novia menelaah adegan demi adegan, menafsirkan dialog, serta mencermati interaksi tokoh untuk menemukan korelasi antara pesan moral film dengan dimensi Profil Pelajar Pancasila.

Hasil Penelitian yang Menarik

Temuan utama penelitian ini membuktikan bahwa film Nussa sarat dengan muatan edukatif. Novia mencatat setidaknya lima nilai utama yang sangat menonjol:

1. Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan YME serta Berakhlak Mulia
   Film ini menampilkan Nussa sebagai anak yang taat beribadah, menghormati orang tua, dan menjaga sopan santun. Adegan berdoa sebelum beraktivitas atau mengingatkan adiknya untuk shalat menjadi contoh nyata.

2. Mandiri
   Tokoh utama digambarkan berani mencoba, tidak mudah menyerah, serta mau belajar dari kegagalan. Hal ini terlihat saat Nussa berusaha membuat roket sederhana meski mengalami kegagalan.

3. Bernalar Kritis
   Film menekankan pentingnya berpikir logis dan mencari solusi kreatif. Ketika menghadapi masalah, Nussa tidak hanya mengeluh, tetapi mencoba menemukan cara menyelesaikannya.

4. Gotong Royong
   Sikap saling membantu dan bekerja sama antara Nussa, Rarra, dan teman-temannya mencerminkan budaya kolaborasi yang kuat.

5. Kreatif
   Nussa mampu memanfaatkan barang-barang bekas untuk menciptakan sesuatu yang berguna, mengajarkan bahwa kreativitas tidak selalu membutuhkan fasilitas modern.

Selain itu, meskipun nilai berkebinekaan global tidak dominan, film tetap menyampaikan pesan toleransi dan sikap menghargai perbedaan.

Relevansi dengan Pendidikan Agama Islam

Menurut Novia, film Nussa memiliki relevansi erat dengan materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, khususnya untuk siswa sekolah dasar fase A dan B. Nilai iman, akhlak, serta kepedulian sosial yang ditonjolkan sejalan dengan capaian pembelajaran PAI. Dengan demikian, film ini bisa menjadi media alternatif yang menyenangkan sekaligus mendidik.

Harapan Peneliti

Novia berharap hasil penelitiannya dapat menjadi rujukan bagi guru, orang tua, maupun pembuat kebijakan pendidikan. Ia menekankan pentingnya menghadirkan tontonan berkualitas yang tidak hanya menghibur, tetapi juga membentuk karakter anak bangsa.

“Film animasi Nussa tidak sekadar hiburan, melainkan sarana strategis untuk menanamkan nilai Pancasila sekaligus nilai-nilai Islam kepada anak-anak sejak dini,” tulis Novia dalam kesimpulannya.

Penutup

Penelitian Novia Farizka Choirunissa membuktikan bahwa karya kreatif lokal seperti Nussa memiliki peran vital dalam pendidikan karakter. Dengan balutan cerita sederhana, visual menarik, serta pesan moral yang kuat, film ini hadir sebagai bukti bahwa hiburan dapat berjalan seiring dengan pendidikan. (ed : noviyanti)

sumber : repository UNIMMA