Magelang, 27 Agustus 2025 – Di tengah tantangan perekonomian nasional dan keterbatasan lapangan kerja formal, muncul dorongan kuat agar generasi muda tidak hanya berperan sebagai pencari kerja, tetapi juga pencipta lapangan kerja. Semangat itu diangkat dalam penelitian skripsi berjudul “Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motivasi Berwirausaha, Lingkungan Keluarga, dan Kreativitas terhadap Minat Berwirausaha” yang dilakukan oleh Aldino Eka Lananggalih, mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Magelang.
Penelitian ini mengusung tema yang sangat relevan: bagaimana membentuk niat berwirausaha di kalangan mahasiswa. Pasalnya, meskipun jumlah wirausahawan di Indonesia sudah mencapai 3,47% dari total populasi—melewati batas minimal 2% yang dianggap sebagai indikator kemajuan suatu negara—angka itu masih tertinggal jauh dibanding Singapura dengan 8,76% maupun negara-negara maju yang mencapai rata-rata 14%. Artinya, masih ada ruang besar untuk menumbuhkan lebih banyak entrepreneur muda dari kalangan akademisi.
Tujuan utama penelitian ini ialah menguji seberapa besar pengaruh pengetahuan kewirausahaan, motivasi, lingkungan keluarga, dan kreativitas terhadap minat berwirausaha mahasiswa Manajemen di Universitas Muhammadiyah Magelang. Empat faktor tersebut dipilih karena diyakini memiliki peran penting dalam membentuk pola pikir, sikap, dan keputusan mahasiswa untuk terjun ke dunia usaha.
Dengan pendekatan kuantitatif, penelitian dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada mahasiswa Program Studi Manajemen yang menempuh konsentrasi kewirausahaan. Jumlah responden ditentukan menggunakan rumus Slovin sehingga diperoleh sampel representatif dari total populasi mahasiswa. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan regresi linier berganda untuk mengetahui hubungan antarvariabel.
Hasil penelitian menunjukkan temuan menarik sekaligus menegaskan pentingnya peran pendidikan dan lingkungan dalam membangun jiwa wirausaha. Pengetahuan kewirausahaan terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa. Mahasiswa yang memahami teori, konsep, serta praktik kewirausahaan cenderung memiliki keyakinan lebih besar untuk membuka usaha sendiri. Hal ini menunjukkan peran penting mata kuliah kewirausahaan dan program praktik bisnis di kampus.
Selain itu, motivasi berwirausaha juga menjadi faktor yang dominan. Mahasiswa dengan dorongan kuat untuk mandiri, mencari tantangan, serta berorientasi pada prestasi, lebih berani mengambil risiko untuk berwirausaha. Dorongan internal ini terbukti menjadi bahan bakar penting bagi tumbuhnya minat menjadi entrepreneur.
Lingkungan keluarga pun tak kalah berperan. Dukungan orang tua, inspirasi dari anggota keluarga yang telah berwirausaha, serta pola asuh yang mendorong kemandirian memberikan pengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa. Penelitian ini mengonfirmasi bahwa keluarga merupakan institusi pertama yang menanamkan nilai-nilai kerja keras, tanggung jawab, dan keberanian mengambil keputusan.
Yang menarik, kreativitas justru menunjukkan pengaruh signifikan namun dengan arah negatif terhadap minat berwirausaha. Temuan ini sedikit berbeda dengan beberapa penelitian sebelumnya yang umumnya menemukan pengaruh positif. Artinya, dalam konteks mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang, kreativitas yang tinggi tidak selalu mendorong minat berwirausaha. Bisa jadi hal ini disebabkan oleh faktor lain, misalnya mahasiswa kreatif lebih memilih menyalurkan idenya ke bidang non-bisnis atau akademik, bukan langsung membuka usaha.
Secara simultan, keempat variabel—pengetahuan, motivasi, lingkungan keluarga, dan kreativitas—terbukti berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha. Dengan kata lain, minat mahasiswa untuk menekuni dunia usaha merupakan hasil interaksi antara faktor kognitif (pengetahuan), faktor psikologis (motivasi), faktor sosial (keluarga), serta faktor personal (kreativitas).
Berdasarkan hasil ini, peneliti memberikan saran strategis. Pertama, perguruan tinggi, khususnya Universitas Muhammadiyah Magelang, perlu memperkuat kurikulum kewirausahaan yang tidak hanya berbasis teori, tetapi juga praktik nyata melalui program inkubasi bisnis, pelatihan, dan pendampingan usaha. Kedua, keluarga mahasiswa diharapkan terus memberikan dukungan moral maupun material agar anak-anaknya berani memulai usaha. Ketiga, kreativitas mahasiswa perlu diarahkan dan difasilitasi agar selaras dengan semangat kewirausahaan.
Melalui penelitian ini, Aldino Eka Lananggalih menegaskan bahwa wirausaha bukan sekadar pilihan sampingan, melainkan jalur karier strategis yang patut digeluti mahasiswa sejak di bangku kuliah. Temuan tersebut sekaligus menjadi refleksi penting bagi perguruan tinggi di Indonesia untuk lebih serius menanamkan jiwa entrepreneur pada lulusannya.
Dengan bekal pengetahuan, motivasi, dukungan keluarga, serta pengelolaan kreativitas yang tepat, diharapkan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang dapat menjadi bagian dari generasi muda pencipta lapangan kerja, dan pada akhirnya, ikut meningkatkan jumlah wirausahawan nasional.(ed : fatikakh)
Sumber : repositori UNIMMA