Nilai Religius dalam Film Lima Penjuru Masjid: Penelitian Munasikhatul Bariroh
26 August 2025

novi

Magelang 26 Agustus 2025 – Peran film sebagai media pembelajaran sekaligus dakwah kembali ditegaskan melalui penelitian yang dilakukan oleh Munasikhatul Bariroh, mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Magelang. Dalam skripsinya yang berjudul “Nilai-Nilai Religius dalam Film Lima Penjuru Masjid Karya Humar Hadi” (2023), Bariroh menyoroti bagaimana film dapat menjadi sarana efektif untuk menanamkan nilai-nilai keislaman, khususnya bagi generasi muda.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kekhawatiran akan problematika remaja di era globalisasi yang kerap terjerumus dalam perilaku menyimpang, mulai dari pergaulan bebas hingga tindak kriminal. Menurut Bariroh, salah satu faktor yang berkontribusi adalah kurang berhasilnya pendidikan agama dalam membentuk sikap religius peserta didik. Di sinilah media, khususnya film, dipandang sebagai alternatif strategis untuk menanamkan nilai moral dan religius dengan cara yang menarik dan mudah diterima.

Film yang dipilih adalah Lima Penjuru Masjid karya sutradara Humar Hadi, yang dirilis pada 17 Mei 2018. Film ini berkisah tentang lima pemuda dengan latar belakang berbeda yang berhijrah dan menautkan hati mereka pada masjid. Cerita dimulai dari sosok Bewok, seorang pencuri kotak amal yang kemudian diberi kesempatan menjadi marbot masjid. Dari pertemuannya dengan lima pemuda tersebut, Bewok menemukan pelajaran hidup berharga tentang makna hijrah, iman, dan persaudaraan.

Dalam penelitiannya, Bariroh menggunakan metode library research dengan pendekatan semiotik, serta teknik analisis isi. Sumber data utama adalah film itu sendiri, sementara buku dan jurnal digunakan sebagai referensi sekunder. Tujuannya ada dua: mengetahui nilai-nilai religius dalam film Lima Penjuru Masjid dan menilai relevansinya dengan Pendidikan Agama Islam.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa film ini sarat dengan tiga kategori utama nilai religius. Pertama, nilai aqidah, yang tercermin dalam keimanan kepada Allah, kitab Allah, serta keyakinan pada qadha dan qadar. Kedua, nilai ibadah, yang ditampilkan melalui praktik sholat dan sedekah. Ketiga, nilai akhlak, yang hadir dalam berbagai dimensi: akhlak kepada Allah (dzikir dan taubat), akhlak kepada diri sendiri (jujur dan amanah), akhlak kepada keluarga (berbakti kepada orang tua), akhlak kepada masyarakat (saling tolong-menolong), hingga akhlak terhadap lingkungan, termasuk kepada hewan.

Temuan menarik dari Bariroh adalah bagaimana film ini menekankan peran masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, melainkan pusat pembinaan moral dan sosial. Melalui kisah lima tokohnya, film mengajak penonton—khususnya generasi muda—untuk menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan positif. Dengan bahasa visual yang komunikatif, film ini menghadirkan pesan bahwa masjid dapat menjadi ruang hijrah, persaudaraan, dan perbaikan diri.

Bariroh juga menegaskan adanya relevansi kuat antara nilai-nilai religius dalam film ini dengan tujuan Pendidikan Agama Islam (PAI). Tujuan PAI, yakni membentuk manusia beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia, selaras dengan pesan film. Materi dalam film ini bahkan sejalan dengan pokok-pokok pembelajaran PAI, meliputi aqidah, ibadah, dan akhlak, yang dapat diaplikasikan langsung dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Dalam kesimpulannya, Bariroh menyatakan bahwa Lima Penjuru Masjid bukan hanya tontonan hiburan, tetapi juga tuntunan religius. Film ini menjadi bukti bahwa media populer dapat dijadikan sarana dakwah kultural, menyampaikan ajaran Islam dengan cara yang lebih dekat dengan kehidupan masyarakat modern. Penelitian ini sekaligus menjadi kontribusi akademik Universitas Muhammadiyah Magelang dalam memperkaya kajian tentang integrasi media dan pendidikan agama.

Dengan demikian, karya Munasikhatul Bariroh menegaskan pentingnya pemanfaatan film religi sebagai media pembelajaran alternatif. Pesan moral yang ditanamkan melalui kisah para tokoh dalam Lima Penjuru Masjid diharapkan mampu menginspirasi generasi muda untuk kembali menjadikan masjid sebagai pusat peradaban dan penguatan iman. (ed : noviyanti)

sumber : repository UNIMMA

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut

  • VIPBET88 menjadi situs judi bola online terpercaya yang menawarkan kenyamanan bermain via mobile serta layanan resmi untuk setiap member.
  • VIPBET88 menjadi pilihan tepat situs SBOBET88 online terpercaya dengan keamanan tinggi, layanan profesional, dan bonus eksklusif setiap hari.
  • VIPBET88 adalah link terbaru dari situs judi bola online resmi dari provider sbobet88 yang merupakan agen taruhan bola terbaik tahun 2025 memiliki ratusan pilihan game judi bola yang dapat dimainkan.
  • VIPBET88 merupakan pusat judi bola online resmi Sbobet88 dengan akses link terbaru, fitur modern, dan layanan profesional sepanjang waktu.