Magelang, 27 Agustus 2025 – Titik Rachmawati, peneliti dari Universitas Muhammadiyah Magelang, menghadirkan sebuah kajian penting yang mencoba menjawab pertanyaan besar di era pendidikan digital: faktor apa saja yang sebenarnya menentukan efektivitas pembelajaran online? Penelitian ini lahir dari keprihatinan terhadap kondisi pendidikan yang banyak beralih ke ranah daring, terutama setelah pandemi memaksa seluruh aktivitas belajar mengajar berpindah dari ruang kelas ke ruang virtual.

Dalam penelitiannya yang bertajuk “Faktor-Faktor Penentu Efektivitas Pembelajaran Online”, Rachmawati mengurai satu per satu variabel yang memengaruhi keberhasilan proses belajar berbasis internet. Ia tidak sekadar menyoroti faktor teknis, tetapi juga melihat aspek psikologis, manajerial, dan lingkungan sosial yang ikut berperan.

Tema dan Tujuan Penelitian

Tema utama penelitian ini adalah efektivitas pembelajaran online, dengan fokus pada bagaimana mahasiswa dapat menerima, memahami, dan menguasai materi yang disampaikan secara virtual. Rachmawati menegaskan bahwa tujuan utamanya bukan hanya mengukur seberapa jauh pembelajaran online berjalan, melainkan juga mencari tahu faktor apa yang paling menentukan keberhasilannya.

Tujuan penelitian ini meliputi tiga hal utama. Pertama, mengidentifikasi faktor internal seperti motivasi, disiplin diri, dan penguasaan teknologi mahasiswa. Kedua, menilai faktor eksternal seperti kualitas jaringan internet, ketersediaan perangkat, serta dukungan dosen dalam memberikan materi. Ketiga, menyimpulkan kombinasi faktor dominan yang mampu menjelaskan apakah pembelajaran daring bisa dianggap efektif atau tidak.

Metodologi

Rachmawati menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melibatkan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang sebagai responden. Kuesioner disebarkan untuk menggali pengalaman langsung para mahasiswa dalam mengikuti kuliah online. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan teknik statistik untuk melihat hubungan antarvariabel serta kontribusi masing-masing faktor terhadap efektivitas belajar.

Hasil Penelitian

Temuan penelitian ini cukup menarik. Dari sekian banyak faktor yang diteliti, motivasi belajar mahasiswa muncul sebagai variabel paling dominan. Mahasiswa yang memiliki dorongan internal yang kuat terbukti lebih mampu beradaptasi dengan sistem pembelajaran daring, sekalipun menghadapi kendala teknis.

Selain motivasi, penguasaan teknologi juga menempati posisi penting. Mahasiswa yang akrab dengan penggunaan perangkat digital lebih cepat beradaptasi dan tidak mudah terhambat oleh persoalan teknis. Di sisi lain, faktor eksternal seperti kestabilan jaringan internet juga terbukti sangat menentukan. Banyak mahasiswa yang mengaku kehilangan konsentrasi atau tertinggal materi ketika menghadapi koneksi yang buruk.

Rachmawati juga menyoroti peran dosen dalam menyajikan materi. Dosen yang mampu mengemas pembelajaran dengan cara interaktif, menggunakan media bervariasi, serta tetap menjaga komunikasi aktif dengan mahasiswa, mampu meningkatkan efektivitas kelas online. Dengan kata lain, efektivitas pembelajaran daring bukan hanya soal kesiapan mahasiswa, tetapi juga profesionalisme pengajar.

Kesimpulan dan Implikasi

Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa efektivitas pembelajaran online ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Motivasi pribadi, keterampilan teknologi, serta dukungan dosen dan kualitas infrastruktur menjadi elemen kunci yang tidak bisa dipisahkan.

Implikasi dari penelitian ini cukup luas. Bagi institusi pendidikan, hasil kajian ini memberikan gambaran bahwa keberhasilan pembelajaran daring bukan sekadar menyediakan platform, tetapi juga membangun ekosistem yang mendukung. Mahasiswa perlu diberikan pelatihan literasi digital, sementara dosen perlu terus mengembangkan metode pengajaran interaktif. Di sisi lain, pemerintah dan penyedia layanan internet juga memiliki peran dalam memastikan akses yang merata dan stabil bagi seluruh mahasiswa.

Melalui risetnya, Titik Rachmawati berhasil menghadirkan gambaran nyata tentang wajah pendidikan online di Indonesia, khususnya di kalangan mahasiswa perguruan tinggi. Penelitian ini tidak hanya menyajikan data, tetapi juga memberikan pijakan bagi langkah-langkah perbaikan di masa depan.

Di tengah derasnya arus digitalisasi, kajian seperti ini menjadi pengingat bahwa teknologi hanyalah alat. Yang jauh lebih penting adalah bagaimana manusia—baik mahasiswa maupun pengajar—mampu mengoptimalkan alat tersebut untuk tujuan pembelajaran yang sesungguhnya: mencerdaskan kehidupan bangsa. (ed- AIS)

Sumber: repository UNIMMA