Magelang, 26 Agustus 2025 – Hipertensi atau tekanan darah tinggi masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Penyakit yang kerap disebut sebagai silent killer ini sering tidak menimbulkan gejala, namun bisa berujung pada komplikasi berbahaya seperti stroke, gagal ginjal, hingga penyakit jantung. Fakta ini mendorong Agus Reynaldi, mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Magelang, untuk meneliti fenomena hipertensi di Desa Campuranom, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung, sebuah desa yang terletak di lereng Gunung Sindoro.
Dalam skripsinya yang berjudul “Hubungan Gaya Hidup dengan Kejadian Hipertensi pada Masyarakat Desa Campuranom di Daerah Lereng Gunung Sindoro Kabupaten Temanggung Tahun 2023”, Agus menyoroti bahwa gaya hidup masyarakat pedesaan ternyata turut menjadi pemicu meningkatnya kasus hipertensi. Meski berada di daerah pegunungan, pola hidup masyarakat masih jauh dari kategori sehat.
Tujuan Penelitian
Agus menyampaikan bahwa tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui hubungan antara gaya hidup dengan kejadian hipertensi di kalangan warga Desa Campuranom. Fokus utama diarahkan pada kebiasaan sehari-hari masyarakat, seperti merokok, mengonsumsi kopi, pola makan tinggi garam dan santan, serta tingkat stres yang dialami.
Menurutnya, fenomena hipertensi di desa tersebut tidak bisa dilepaskan dari budaya lokal. Sebagai sentra tembakau, merokok sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Saat ada hajatan, misalnya, tuan rumah kerap menyediakan tembakau, cengkeh, dan kopi bagi tamu. Kondisi inilah yang membuat Agus tertarik mengkaji hubungan erat antara kebiasaan tersebut dengan tingginya angka hipertensi.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Artinya, data gaya hidup dan kondisi tekanan darah masyarakat dikumpulkan pada waktu yang sama, lalu dianalisis untuk mencari keterkaitan. Instrumen penelitian berupa kuesioner serta pemeriksaan tekanan darah sesuai standar medis.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian Agus menemukan bahwa mayoritas responden mengalami hipertensi tingkat II, yaitu tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Hal ini membuktikan bahwa kasus hipertensi di Desa Campuranom bukan sekadar ringan, melainkan sudah berada pada kategori yang berisiko tinggi terhadap komplikasi.
Lebih lanjut, analisis menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara gaya hidup dengan kejadian hipertensi. Faktor-faktor yang terbukti memengaruhi di antaranya:
-
Gaya hidup merokok – Masyarakat perokok aktif lebih banyak mengalami hipertensi dibanding non-perokok.
-
Konsumsi kopi berlebihan – Kebiasaan minum kopi pekat setiap hari meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.
-
Pola makan tinggi garam dan santan – Menu harian yang sarat garam, minyak, dan santan membuat risiko hipertensi meningkat.
-
Tingkat stres – Kecemasan saat menghadapi musim panen tembakau atau masalah ekonomi keluarga juga berpengaruh pada kenaikan tekanan darah.
Temuan ini memperkuat pandangan bahwa hipertensi bukan hanya masalah medis, tetapi juga erat kaitannya dengan gaya hidup dan kebiasaan masyarakat.
Kesimpulan dan Saran
Agus Reynald dalam kesimpulannya menegaskan bahwa perubahan perilaku sehari-hari menjadi kunci utama dalam menekan kasus hipertensi. Edukasi mengenai bahaya merokok, pembatasan konsumsi kopi, serta pola makan sehat rendah garam dan lemak harus terus digalakkan. Aktivitas fisik sederhana, seperti berjalan kaki atau olahraga ringan, juga sangat dianjurkan untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi pelayanan kesehatan masyarakat di tingkat desa. Agus berharap hasil risetnya dapat dijadikan bahan informasi sekaligus dasar dalam program penyuluhan kesehatan, baik oleh tenaga medis maupun perangkat desa. Dengan langkah preventif yang tepat, diharapkan angka hipertensi di Campuranom bisa ditekan sehingga masyarakat dapat hidup lebih sehat dan produktif.
Penutup
Melalui penelitiannya, Agus Reynald berhasil mengungkap bahwa hipertensi di daerah pegunungan tidak lepas dari faktor gaya hidup masyarakat. Walaupun bekerja sebagai petani, kebiasaan merokok, minum kopi, dan mengonsumsi makanan bersantan ternyata menjadi pemicu utama tekanan darah tinggi. Pesan yang ingin disampaikan jelas: menjaga pola hidup sehat adalah langkah paling sederhana namun paling efektif untuk mencegah bahaya silent killer yang mengintai siapa saja, tanpa pandang usia maupun tempat tinggal. (ed: Adella)
sumber: repository UNIMMA