Magelang 25 Agustus 2025 – Di tengah maraknya tren nongkrong di kafe yang semakin populer di kalangan generasi muda, seorang peneliti dari Universitas Muhammadiyah Magelang, Mahmud Arifudin, melakukan penelitian menarik mengenai perilaku konsumen di salah satu kafe ternama, DAM Coffee House. Penelitian berjudul “Pengaruh Gaya Hidup, Kualitas Layanan, Promosi, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian” ini memberikan gambaran bagaimana berbagai faktor memengaruhi keputusan konsumen dalam memilih tempat menikmati kopi.

Tujuan Penelitian

Mahmud Arifudin menyampaikan, penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis apakah gaya hidup, kualitas layanan, promosi, dan harga memiliki pengaruh signifikan, baik secara bersama-sama maupun secara terpisah, terhadap keputusan pembelian konsumen di DAM Coffee House. Dengan maraknya fenomena kafe yang bukan hanya sekadar tempat minum kopi, melainkan juga ruang bekerja, belajar, dan bersosialisasi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi pelaku usaha kuliner.

Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif melalui penyebaran kuesioner kepada 100 responden yang merupakan pengunjung DAM Coffee House. Data kemudian dianalisis menggunakan regresi linier berganda untuk menguji sejauh mana variabel-variabel tersebut berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Temuan Penelitian

Hasil penelitian Mahmud menunjukkan bahwa keempat variabel – gaya hidup, kualitas layanan, promosi, dan harga – terbukti berpengaruh positif terhadap keputusan konsumen. Namun, tingkat pengaruhnya berbeda-beda.

Pertama, gaya hidup menempati posisi penting dalam memengaruhi keputusan konsumen. Generasi muda di Magelang, khususnya mahasiswa dan pekerja, memandang kafe bukan hanya sebagai tempat menikmati minuman, tetapi juga sebagai bagian dari identitas diri. Nongkrong di kafe dianggap sebagai bagian dari tren gaya hidup, tempat mengekspresikan diri, sekaligus memenuhi kebutuhan akan ruang kerja dan interaksi sosial.

Kedua, kualitas layanan menjadi faktor dominan lainnya. Konsumen cenderung kembali berkunjung jika merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Keramahan barista, kecepatan penyajian, serta kenyamanan yang diciptakan menjadi penentu kuat dalam membangun loyalitas pelanggan. Mahmud menegaskan bahwa di tengah kompetisi ketat industri kafe, pelayanan yang prima dapat menjadi pembeda utama.

Ketiga, promosi juga terbukti memiliki pengaruh signifikan. Strategi pemasaran yang dijalankan DAM Coffee House, mulai dari diskon, paket hemat, hingga pemanfaatan media sosial, berhasil menarik konsumen. Promosi digital melalui Instagram dan aplikasi pesan-antar makanan menjadi sarana efektif dalam menjangkau generasi muda yang sangat akrab dengan teknologi.

Keempat, harga tetap menjadi variabel yang tidak bisa diabaikan. Meski bukan satu-satunya faktor utama, konsumen mempertimbangkan kesesuaian harga dengan kualitas dan pengalaman yang didapat. Mahmud menekankan bahwa konsumen tidak selalu mencari harga termurah, melainkan harga yang dianggap sepadan dengan manfaat yang diperoleh. Konsep “value for money” menjadi kunci dalam strategi penetapan harga.

Analisis Statistik

Secara keseluruhan, analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa keempat variabel tersebut memberikan pengaruh simultan yang cukup besar terhadap keputusan pembelian, dengan nilai koefisien determinasi sebesar 60,9 persen. Artinya, lebih dari separuh keputusan konsumen dipengaruhi oleh gaya hidup, layanan, promosi, dan harga. Sementara sisanya, sekitar 39,1 persen, dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar penelitian ini.

Implikasi bagi Dunia Usaha

Penelitian ini memberikan masukan penting bagi pelaku usaha kafe dan sektor kuliner. Pertama, penyesuaian dengan tren gaya hidup konsumen menjadi kunci dalam menarik minat generasi muda. Kedua, peningkatan kualitas layanan secara berkelanjutan dapat memperkuat loyalitas pelanggan. Ketiga, strategi promosi yang kreatif dan tepat sasaran, khususnya melalui media digital, terbukti efektif memperluas jangkauan pasar. Terakhir, penetapan harga yang sesuai dengan kualitas dan pengalaman tetap menjadi pertimbangan penting dalam memengaruhi keputusan pembelian.

Kesimpulan

Mahmud Arifudin menegaskan bahwa keberhasilan DAM Coffee House dalam mempertahankan eksistensinya, bahkan setelah masa pandemi, tidak lepas dari kemampuannya membaca perubahan gaya hidup masyarakat. Lebih dari sekadar menjual kopi, sebuah kafe kini dituntut untuk menghadirkan pengalaman, pelayanan, dan nilai tambah yang sesuai dengan ekspektasi konsumen.

Dengan hasil penelitian ini, Mahmud berharap para pelaku usaha di sektor kuliner, khususnya kafe, dapat lebih memahami faktor-faktor yang mendorong keputusan konsumen. “Kopi hanyalah bagian dari produk. Namun, gaya hidup, pelayanan, promosi, dan harga adalah elemen penting yang membentuk keputusan pembelian. Inilah kunci daya saing di industri kafe yang semakin kompetitif,” tegasnya. (ed : noviyanti)

sumber : repository UNIMMA