Magelang, 26 Agustus 2025 – Di tengah kebutuhan tenaga pendidik agama yang masih tinggi di Indonesia, sebuah penelitian menarik dilakukan oleh Amanda Nuzul Laila, mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Muhammadiyah Magelang. Dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Konsep Diri terhadap Minat Menjadi Guru pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Magelang”, Amanda menyoroti keterkaitan antara konsep diri mahasiswa dengan minat mereka untuk berprofesi sebagai guru.
Latar Belakang
Amanda memulai penelitiannya dengan kegelisahan terhadap kenyataan di lapangan. Data Kementerian Agama mencatat masih banyak sekolah yang kekurangan guru Pendidikan Agama Islam (PAI). Bahkan, di Jawa Tengah, dari lebih 37 ribu sekolah, tercatat lebih dari 16 ribu di antaranya belum memiliki guru PAI. Kondisi ini cukup ironis, mengingat setiap tahun perguruan tinggi di Indonesia meluluskan ribuan sarjana pendidikan, termasuk dari jurusan PAI.
Namun, tidak semua lulusan pendidikan agama Islam memilih jalur profesi guru. Sebagian lebih tertarik berkarier di bidang lain. Fenomena ini mendorong Amanda untuk meneliti lebih jauh, apa yang sebenarnya memengaruhi minat mahasiswa PAI untuk menjadi guru. Salah satu faktor yang ia soroti adalah konsep diri, yakni bagaimana seorang mahasiswa memandang, menilai, dan menempatkan dirinya dalam konteks akademik maupun karier.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab tiga pertanyaan utama:
-
Bagaimana konsep diri mahasiswa PAI Universitas Muhammadiyah Magelang?
-
Bagaimana minat mahasiswa PAI untuk menjadi guru?
-
Adakah pengaruh signifikan konsep diri terhadap minat menjadi guru?
Dengan menjawab pertanyaan tersebut, Amanda berharap hasil penelitiannya dapat menjadi rujukan bagi lembaga pendidikan tinggi, khususnya dalam membina mahasiswa agar lebih siap menekuni profesi keguruan.
Metodologi
Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa reguler PAI angkatan 2018 hingga 2021 sebanyak 169 orang. Dari jumlah itu, Amanda mengambil 85 mahasiswa sebagai sampel dengan teknik stratified random sampling.
Instrumen yang digunakan berupa kuesioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan metode regresi linier sederhana untuk mengukur seberapa besar pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian Amanda menunjukkan beberapa temuan penting:
-
Konsep diri mahasiswa PAI termasuk kategori cukup baik, dengan persentase 37,8%. Ini berarti sebagian besar mahasiswa memiliki persepsi yang cukup positif tentang dirinya, meski masih ada ruang untuk penguatan.
-
Minat mahasiswa PAI untuk menjadi guru juga tergolong cukup baik, dengan persentase 48,2%. Artinya, hampir separuh responden memiliki kecenderungan yang jelas untuk memilih profesi guru, meski belum sepenuhnya kuat.
-
Analisis regresi menunjukkan bahwa konsep diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menjadi guru sebesar 28,7% (R = 0,535, F = 33,359, Sig < 0,05). Sisanya, 71,3% dipengaruhi faktor lain, seperti kepercayaan diri, dukungan keluarga, peluang kerja, maupun faktor eksternal lain.
Kesimpulan
Dari temuan ini, Amanda menyimpulkan bahwa semakin baik konsep diri mahasiswa, semakin tinggi pula minat mereka untuk menekuni profesi guru. Sebaliknya, mahasiswa dengan konsep diri yang lemah cenderung ragu atau bahkan memilih jalur karier di luar dunia pendidikan.
“Konsep diri berperan besar dalam menentukan arah minat mahasiswa menjadi guru. Dengan memperkuat konsep diri, perguruan tinggi bisa membantu calon pendidik lebih mantap melangkah di dunia profesi keguruan,” tulis Amanda dalam bagian kesimpulan.
Implikasi Penelitian
Penelitian ini memberikan pesan penting bagi dunia pendidikan tinggi, khususnya program studi kependidikan. Tidak cukup hanya membekali mahasiswa dengan teori dan praktik mengajar, kampus juga perlu memperhatikan aspek psikologis mahasiswa. Pembinaan mental, penguatan kepercayaan diri, serta pemahaman jati diri sebagai calon guru harus menjadi bagian integral dalam proses pendidikan.
Selain itu, penelitian ini juga bisa menjadi dasar bagi pengambil kebijakan untuk merancang program pendampingan dan pelatihan yang mampu meningkatkan konsep diri mahasiswa. Dengan begitu, harapannya semakin banyak lulusan pendidikan agama Islam yang benar-benar siap terjun menjadi guru, menjawab kebutuhan tenaga pendidik yang masih besar di Indonesia.
Penutup
Melalui penelitiannya, Amanda Nuzul Laila berhasil menunjukkan bahwa minat menjadi guru bukan sekadar persoalan peluang kerja atau kewajiban akademik, melainkan erat kaitannya dengan bagaimana mahasiswa memandang dan menghargai dirinya sendiri. Hasil riset ini menjadi pengingat bahwa membangun konsep diri yang kuat adalah salah satu kunci melahirkan guru-guru yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki tekad dan keyakinan dalam mengabdikan diri pada dunia pendidikan.(ed:fatikakh)
Sumber : repositori UNIMMA