Penelitian Winda Restiana: Mengungkap Faktor Penyebab Financial Distress di Perusahaan Ritel
26 August 2025

adel

Magelang, 26 Agustus 2025 – Dunia usaha, khususnya sektor ritel, dalam beberapa tahun terakhir menghadapi tantangan besar akibat perubahan perilaku konsumen, gempuran teknologi digital, hingga hantaman pandemi Covid-19. Kondisi tersebut membuat tidak sedikit perusahaan ritel harus bergulat dengan penurunan penjualan, efisiensi operasional, bahkan ancaman kebangkrutan. Di tengah dinamika itu, seorang peneliti muda, Winda Restiana, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Magelang, menghadirkan penelitian yang berfokus pada analisis financial distress perusahaan ritel yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Penelitian berjudul “Pengaruh Profitabilitas dan Capital Intensity Terhadap Financial Distress Z Score dengan Sales Growth Sebagai Variabel Moderasi” ini dilakukan terhadap 19 perusahaan ritel selama periode 2019–2022 dengan total 76 sampel data. Tujuan utamanya adalah menguji apakah faktor profitabilitas dan capital intensity memiliki pengaruh signifikan terhadap kondisi financial distress, serta apakah sales growth dapat memperkuat atau memperlemah hubungan tersebut.

Profitabilitas Jadi Faktor Kunci

Hasil penelitian Winda menunjukkan fakta menarik. Profitabilitas terbukti berpengaruh positif terhadap financial distress. Artinya, ketika profitabilitas perusahaan meningkat, kondisi financial distress juga meningkat. Temuan ini terbilang tidak biasa, sebab secara umum profitabilitas yang tinggi diharapkan menurunkan risiko kebangkrutan. Namun, menurut Winda, hal ini bisa diartikan bahwa profitabilitas pada perusahaan ritel tidak selalu menjamin kondisi keuangan yang sehat, terutama jika keuntungan yang diperoleh tidak diimbangi dengan manajemen biaya dan strategi pertumbuhan yang tepat.

Capital Intensity Tidak Berpengaruh

Berbeda dengan profitabilitas, capital intensity tidak menunjukkan pengaruh terhadap financial distress. Capital intensity mengukur seberapa besar aset yang dimiliki perusahaan digunakan untuk menghasilkan penjualan. Temuan Winda ini menegaskan bahwa kepemilikan aset besar tidak serta merta membuat perusahaan lebih aman dari potensi krisis keuangan. Pada sektor ritel, aset tetap seperti bangunan atau peralatan tidak selalu menjadi faktor penentu, melainkan efisiensi pengelolaan dan strategi bisnis yang lebih dominan memengaruhi kinerja keuangan.

Sales Growth Gagal Memoderasi

Dalam penelitiannya, Winda juga menambahkan variabel sales growth atau pertumbuhan penjualan sebagai faktor moderasi. Namun hasil analisis menunjukkan bahwa sales growth tidak mampu memoderasi hubungan antara profitabilitas maupun capital intensity terhadap financial distress. Dengan kata lain, pertumbuhan penjualan tidak cukup kuat untuk memperkuat atau memperlemah dampak kedua variabel utama terhadap kondisi keuangan perusahaan. Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa pertumbuhan penjualan tidak selalu mencerminkan laba bersih, karena bisa saja diikuti dengan kenaikan biaya operasional yang signifikan.

Implikasi bagi Dunia Usaha dan Investor

Penelitian ini memiliki makna penting bagi pelaku usaha, investor, maupun pengambil kebijakan. Bagi manajemen perusahaan ritel, hasil penelitian Winda mengingatkan bahwa profitabilitas yang tinggi sekalipun tidak otomatis menyehatkan keuangan jika tidak disertai strategi manajemen yang berkelanjutan. Sementara bagi investor, penelitian ini memberikan sinyal agar tidak hanya melihat profitabilitas atau aset sebagai tolok ukur, melainkan juga mencermati aspek lain seperti efisiensi biaya, tren konsumsi masyarakat, serta strategi adaptasi digital yang dijalankan perusahaan.

Lebih jauh, penelitian ini juga memberi masukan kepada regulator pasar modal untuk mendorong transparansi informasi keuangan perusahaan, sehingga investor dapat menilai dengan lebih akurat risiko financial distress.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, penelitian Winda Restiana menegaskan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap financial distress, sedangkan capital intensity tidak berpengaruh, dan sales growth gagal memoderasi kedua hubungan tersebut. Temuan ini menyoroti kompleksitas dinamika sektor ritel Indonesia yang tengah bertransformasi.

Dengan penelitian ini, Winda berhasil memberikan kontribusi nyata dalam literatur akademik sekaligus menawarkan perspektif baru bagi para pelaku bisnis. Pesan utamanya jelas: di tengah persaingan ketat dan perubahan perilaku konsumen, perusahaan ritel tidak cukup hanya mengejar profitabilitas atau memperbesar aset, melainkan harus memastikan efisiensi dan keberlanjutan agar terhindar dari ancaman financial distress. (ed: Adella)

sumber: repository UNIMMA

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut

  • VIPBET88 menjadi situs judi bola online terpercaya yang menawarkan kenyamanan bermain via mobile serta layanan resmi untuk setiap member.
  • VIPBET88 menjadi pilihan tepat situs SBOBET88 online terpercaya dengan keamanan tinggi, layanan profesional, dan bonus eksklusif setiap hari.
  • VIPBET88 adalah link terbaru dari situs judi bola online resmi dari provider sbobet88 yang merupakan agen taruhan bola terbaik tahun 2025 memiliki ratusan pilihan game judi bola yang dapat dimainkan.
  • VIPBET88 merupakan pusat judi bola online resmi Sbobet88 dengan akses link terbaru, fitur modern, dan layanan profesional sepanjang waktu.