Magelang, 27 Agustus 2025 – Sebuah penelitian terbaru yang disusun oleh Ilham Mubarok, mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Magelang, menyoroti pentingnya gaya kepemimpinan dan budaya organisasi dalam membentuk kinerja karyawan. Skripsi berjudul “Pengaruh Servant Leadership Terhadap Kinerja Karyawan dengan Budaya Organisasi sebagai Variabel Mediasi (Studi Empiris pada Karyawan CV. Semangat Baru)” ini memberikan gambaran nyata bagaimana kepemimpinan yang melayani dan budaya kerja yang sehat mampu meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
Tema penelitian ini berangkat dari kesadaran bahwa dalam dunia bisnis modern, keberhasilan perusahaan tidak semata ditentukan oleh strategi pemasaran atau modal finansial, tetapi juga sangat bergantung pada pengelolaan sumber daya manusia. Servant leadership, atau kepemimpinan yang melayani, menjadi salah satu model yang dianggap relevan untuk menjawab tantangan tersebut. Berbeda dengan gaya kepemimpinan otoriter, servant leadership menempatkan pemimpin sebagai pelayan bagi timnya. Pemimpin tidak hanya mengarahkan, tetapi juga mendukung, membimbing, dan memfasilitasi agar karyawan dapat berkembang.
Penelitian ini memiliki tujuan khusus untuk menguji empat hal: pertama, pengaruh servant leadership terhadap kinerja karyawan; kedua, pengaruh servant leadership terhadap budaya organisasi; ketiga, pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja; dan keempat, bagaimana budaya organisasi memediasi hubungan servant leadership dengan kinerja. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya melihat hubungan langsung antara kepemimpinan dan kinerja, tetapi juga peran penting kultur organisasi sebagai penguat.
Objek penelitian adalah CV. Semangat Baru, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang toko bangunan dan asbes di Magelang. Perusahaan ini dipilih karena memiliki dinamika unik dalam manajemen sumber daya manusia. Dari awal hanya memiliki dua karyawan, kini berkembang dengan 86 pegawai dan beberapa cabang. Perubahan cepat itu menimbulkan kebutuhan akan kepemimpinan yang tepat dan budaya kerja yang kuat.
Metode penelitian menggunakan sampel jenuh, yaitu melibatkan seluruh karyawan CV. Semangat Baru sebagai responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan diolah dengan analisis regresi linier berganda menggunakan bantuan program SPSS. Dengan pendekatan ini, peneliti mampu menguji hipotesis secara empiris dan memberikan hasil yang valid.
Hasil penelitian menunjukkan sejumlah temuan penting. Pertama, servant leadership berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya, semakin tinggi kualitas kepemimpinan yang melayani, semakin baik pula performa yang ditunjukkan karyawan. Kedua, servant leadership juga terbukti berpengaruh positif terhadap budaya organisasi. Pemimpin yang melayani mampu menumbuhkan nilai kebersamaan, keterbukaan, dan loyalitas di lingkungan kerja.
Temuan berikutnya memperlihatkan bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Budaya kerja yang kondusif—dengan nilai-nilai keyakinan, kepribadian, orientasi tim, serta performa yang berorientasi pada kualitas—mendorong karyawan untuk lebih produktif. Terakhir, penelitian ini membuktikan bahwa budaya organisasi memediasi hubungan servant leadership dengan kinerja. Dengan kata lain, kepemimpinan yang baik akan memberikan dampak maksimal apabila didukung oleh budaya organisasi yang kuat.
Kesimpulan dari penelitian ini mempertegas bahwa kombinasi antara servant leadership dan budaya organisasi merupakan kunci peningkatan kinerja. Pemimpin yang menempatkan dirinya sebagai pelayan bagi tim dapat memotivasi karyawan, tetapi budaya organisasi yang jelaslah yang menjaga keberlanjutan motivasi tersebut. Tanpa budaya kerja yang sehat, pengaruh positif servant leadership bisa saja terhambat.
Bagi dunia usaha, khususnya perusahaan berkembang seperti CV. Semangat Baru, temuan ini menjadi pelajaran berharga. Perusahaan perlu mengadopsi gaya kepemimpinan yang humanis sekaligus menanamkan nilai-nilai budaya organisasi yang kuat. Kombinasi keduanya tidak hanya meningkatkan kinerja, tetapi juga menumbuhkan loyalitas karyawan dan memperkuat daya saing perusahaan di tengah persaingan pasar.
Penelitian ini juga memberi sumbangan akademis dalam memperkaya literatur manajemen sumber daya manusia. Ia membuktikan bahwa teori-teori modern kepemimpinan dapat diaplikasikan di perusahaan lokal dan menghasilkan bukti empiris yang kuat. Lebih jauh lagi, penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi organisasi lain untuk mengembangkan strategi kepemimpinan dan budaya kerja yang lebih efektif.
Dengan demikian, skripsi Ilham Mubarok tidak hanya menjadi syarat akademik, tetapi juga menyajikan wawasan praktis: bahwa kepemimpinan yang melayani dan budaya organisasi yang kokoh adalah fondasi utama dalam menciptakan kinerja karyawan yang unggul.(ed : fatikakh)
Sumber : repositori UNIMMA