Magelang 26 Agustus 2025 – Dunia bisnis minuman kekinian semakin kompetitif, terlebih dengan maraknya tren es coklat yang digemari anak muda. Di tengah fenomena itu, Abhirama Aryaputra, mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Magelang, menghadirkan penelitian menarik mengenai faktor-faktor yang memengaruhi konsumen dalam membeli produk minuman Es Coklat Impian.
Penelitian berjudul “Pengaruh Promosi, Harga, Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian dengan Minat Beli sebagai Variabel Mediasi” ini tidak hanya menguji pengaruh promosi dan harga, tetapi juga menekankan bagaimana citra merek mampu mendorong konsumen untuk akhirnya memutuskan membeli.
Latar Belakang Penelitian
Abhirama menyoroti perkembangan bisnis kuliner di Indonesia, khususnya sektor minuman. Produk Es Coklat Impian menjadi objek penelitian karena berhasil menempati posisi teratas dalam jumlah pengikut Instagram di wilayah Magelang dengan lebih dari 16.000 pengikut. Popularitas di media sosial ini menimbulkan pertanyaan: apakah promosi digital, harga yang relatif terjangkau, dan citra merek yang kuat benar-benar memengaruhi minat dan keputusan pembelian konsumen?
“Di tengah persaingan bisnis minuman, penting untuk memahami faktor apa yang paling menentukan agar usaha bisa terus bertahan dan berkembang,” tulis Abhirama dalam naskah penelitiannya.
Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah:
-
Menguji pengaruh promosi, harga, dan citra merek terhadap minat beli konsumen.
-
Mengukur pengaruh langsung promosi, harga, citra merek, dan minat beli terhadap keputusan pembelian.
-
Mengetahui peran minat beli sebagai variabel mediasi yang menghubungkan faktor-faktor pemasaran dengan keputusan pembelian.
Penelitian dilakukan dengan metode survei melalui kuesioner online kepada 120 responden, yaitu konsumen yang sudah minimal dua kali membeli produk Es Coklat Impian dan berusia di atas 18 tahun.
Hasil Penelitian
Melalui analisis regresi linear berganda menggunakan software SPSS, Abhirama menemukan sejumlah temuan penting:
-
Promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli maupun keputusan pembelian.
-
Harga juga tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli dan keputusan pembelian.
-
Citra merek berpengaruh positif dan signifikan baik terhadap minat beli maupun keputusan pembelian.
-
Minat beli terbukti berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.
-
Minat beli tidak mampu memediasi pengaruh promosi dan harga terhadap keputusan pembelian.
-
Namun, minat beli berhasil memediasi pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian.
Temuan ini menegaskan bahwa citra merek adalah faktor dominan yang memengaruhi konsumen. Promosi dan harga, meskipun penting, ternyata tidak cukup kuat mendorong pembelian tanpa adanya citra merek yang positif.
Diskusi dan Implikasi
Hasil ini menarik karena berbeda dengan beberapa penelitian sebelumnya yang menempatkan promosi dan harga sebagai faktor utama keputusan pembelian. Menurut Abhirama, hal ini menunjukkan bahwa konsumen Es Coklat Impian lebih menekankan aspek emosional dan psikologis yang melekat pada merek ketimbang faktor rasional seperti harga murah atau promosi gencar.
“Citra merek yang baik membangun kepercayaan dan loyalitas. Konsumen tidak hanya membeli produk, tetapi juga membeli pengalaman dan identitas yang ditawarkan merek,” jelas Abhirama.
Dari sisi praktis, penelitian ini memberikan masukan berharga bagi manajemen Es Coklat Impian. Upaya membangun brand image melalui kualitas produk, desain kemasan, interaksi media sosial, dan pelayanan konsumen terbukti lebih strategis dibanding hanya mengandalkan diskon atau promosi musiman.
Kesimpulan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa citra merek adalah faktor utama yang mendorong minat beli sekaligus keputusan pembelian konsumen Es Coklat Impian di Magelang. Promosi dan harga, meski tetap bagian dari bauran pemasaran, tidak terbukti memberikan pengaruh signifikan.
Implikasinya jelas: pelaku bisnis minuman kekinian harus menaruh perhatian besar pada pembangunan merek yang kuat, konsisten, dan relevan dengan gaya hidup target pasar. Dengan begitu, loyalitas konsumen bisa terbentuk lebih kokoh daripada sekadar tergoda oleh harga murah atau promosi sesaat.
Dengan penelitiannya, Abhirama Aryaputra menegaskan pentingnya transformasi strategi pemasaran dari sekadar “jualan produk” menjadi “penciptaan makna dan identitas merek”. Hasil riset ini diharapkan menjadi rujukan tidak hanya bagi Es Coklat Impian, tetapi juga pelaku usaha lain yang tengah bersaing dalam industri kuliner modern. (ed : noviyanti)
sumber :repository UNIMMA
