Magelang 27 Agustus 2025 – Dunia usaha kecil dan menengah (UMKM) tidak hanya ditopang oleh kualitas produk, tetapi juga oleh loyalitas dan komitmen para karyawannya. Hal ini yang menjadi titik tolak penelitian Rizki Arifiyanto, mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Magelang, yang meneliti pengaruh kepuasan kerja, budaya organisasi, keterlibatan karyawan, dan kepemimpinan transformasional terhadap komitmen organisasi di UMKM Keripik Singkong Rama, Mungkid, Magelang.
UMKM Rama dikenal sebagai salah satu produsen keripik singkong di Magelang. Namun, dalam perjalanannya, usaha ini menghadapi persoalan serius: tingkat turnover karyawan yang cukup tinggi. Data menunjukkan, pada tahun 2020 persentase turnover mencapai 7,76%, meningkat menjadi 11,32% pada 2021, dan kembali naik hingga 13,08% pada 2022. Angka ini menunjukkan adanya masalah pada komitmen karyawan terhadap perusahaan.
Tujuan Penelitian
Melihat fenomena tersebut, Rizki Arifiyanto berupaya mencari faktor-faktor utama yang memengaruhi komitmen organisasi di UMKM Rama. Penelitiannya bertujuan untuk:
-
Menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi.
-
Mengetahui peran budaya organisasi dalam meningkatkan loyalitas karyawan.
-
Mengkaji sejauh mana keterlibatan karyawan berkontribusi pada komitmen.
-
Menguji pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap komitmen organisasi.
Dengan kata lain, penelitian ini berusaha memberikan jawaban apakah faktor-faktor internal organisasi benar-benar mampu mendorong karyawan untuk bertahan dan bekerja dengan penuh dedikasi.
Metode Penelitian
Penelitian dilakukan dengan melibatkan seluruh karyawan UMKM Rama yang berjumlah 54 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh, artinya semua populasi dijadikan responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan metode regresi linier berganda dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 26.
Variabel yang diteliti meliputi kepuasan kerja, budaya organisasi, keterlibatan karyawan, dan kepemimpinan transformasional sebagai variabel independen, sementara variabel dependen yang diukur adalah komitmen organisasi.
Hasil Penelitian
Hasil analisis menunjukkan bahwa keempat variabel yang diuji memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Secara rinci, temuan penelitian adalah sebagai berikut:
-
Kepuasan kerja terbukti meningkatkan loyalitas. Karyawan yang merasa pekerjaannya dihargai, diberi kesempatan berkembang, dan memperoleh penghargaan layak, menunjukkan komitmen lebih tinggi terhadap perusahaan.
-
Budaya organisasi yang sehat, dengan nilai kebersamaan, kesatuan, dan integritas, membuat karyawan merasa nyaman serta bangga menjadi bagian dari UMKM Rama.
-
Keterlibatan karyawan juga berperan penting. Karyawan yang dilibatkan dalam pengambilan keputusan dan merasa kontribusinya diakui, cenderung lebih berkomitmen untuk memajukan perusahaan.
-
Kepemimpinan transformasional yang menginspirasi, memotivasi, serta memperhatikan kebutuhan individu karyawan, mampu memperkuat ikatan emosional antara karyawan dan organisasi.
Secara simultan, keempat faktor ini membuktikan diri sebagai pilar penting yang memengaruhi komitmen organisasi di UMKM Rama.
Implikasi bagi UMKM
Temuan ini menjadi pelajaran berharga bagi pelaku UMKM lainnya. Komitmen karyawan bukanlah sesuatu yang muncul begitu saja, melainkan hasil dari kombinasi kepuasan kerja, budaya yang kuat, keterlibatan yang nyata, dan kepemimpinan yang mampu memberi teladan.
Dalam konteks UMKM Rama, penelitian ini bisa menjadi dasar untuk menekan angka turnover yang selama ini cukup tinggi. Dengan memperhatikan kesejahteraan, memberikan ruang bagi partisipasi karyawan, menanamkan budaya organisasi yang sehat, serta menerapkan gaya kepemimpinan transformasional, UMKM tidak hanya mampu mempertahankan karyawan, tetapi juga membangun tim yang solid untuk pertumbuhan jangka panjang.
Penutup
Melalui penelitiannya, Rizki Arifiyanto berhasil menegaskan bahwa sumber daya manusia adalah aset terpenting dalam sebuah usaha. Keberhasilan UMKM bukan hanya ditentukan oleh strategi pemasaran atau kualitas produk, melainkan juga oleh sejauh mana karyawan merasa dihargai dan memiliki ikatan emosional dengan organisasi.
Riset ini mengingatkan bahwa di balik kesuksesan bisnis kecil sekalipun, ada faktor besar yang tidak boleh diabaikan: komitmen karyawan yang tumbuh dari kepuasan, budaya, keterlibatan, dan kepemimpinan yang inspiratif. (ed : noviyanti)
sumber : repository UNIMMA
