Magelang 25 Agustus 2025 – Gangguan tidur sering kali menjadi keluhan utama ibu hamil, terutama saat memasuki trimester ketiga. Perut yang semakin membesar, sering buang air kecil di malam hari, hingga rasa cemas menjelang persalinan membuat kualitas istirahat terganggu. Namun sebuah penelitian dari Mita Ermayanti, mahasiswa Program Studi D3 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Magelang, menghadirkan temuan menarik: senam hamil dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi gangguan pola tidur pada ibu hamil.
Latar Belakang Penelitian
Kehamilan adalah fase penting dalam kehidupan seorang perempuan. Meski membahagiakan, banyak perubahan fisiologis dan psikologis yang dialami ibu hamil dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Salah satu dampak yang paling sering muncul adalah gangguan tidur. Kondisi ini tidak boleh disepelekan, sebab kurang tidur bukan hanya membuat ibu lelah, tetapi juga dapat berdampak pada perkembangan janin.
Dalam karyanya berjudul “Penerapan Senam Hamil pada Ny. T untuk Mengatasi Gangguan Pola Tidur”, Mita menyoroti betapa pentingnya metode non-farmakologis seperti senam hamil untuk membantu ibu memperoleh kualitas tidur yang baik.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran nyata penerapan senam hamil sebagai bagian dari asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester III yang mengalami gangguan tidur. Lebih jauh, Mita berharap hasil temuannya dapat menjadi rujukan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan edukasi dan intervensi sederhana, tanpa harus mengandalkan obat-obatan.
Metode yang Dilakukan
Mita melakukan studi kasus pada seorang ibu hamil berinisial Ny. T, berusia 31 tahun, yang mengeluhkan sering terbangun di malam hari akibat buang air kecil, sesak napas, dan rasa tidak nyaman di perut. Selama penelitian, Ny. T diberikan intervensi berupa senam hamil secara rutin, dua kali seminggu selama beberapa minggu.
Gerakan senam meliputi latihan pernapasan, peregangan, hingga gerakan sederhana yang dirancang khusus untuk ibu hamil. Setiap sesi berlangsung sekitar 50 menit, terdiri dari pemanasan, latihan inti, hingga relaksasi.
Hasil Penelitian
Hasilnya cukup signifikan. Setelah beberapa kali pertemuan, Ny. T mengalami perbaikan kualitas tidur. Ia tidak lagi terlalu sering terjaga di malam hari, merasa lebih segar di pagi hari, dan mampu beraktivitas dengan lebih baik pada siang hari. Selain itu, tingkat kecemasan berkurang, dan Ny. T mengaku lebih siap menghadapi proses persalinan.
Mita mencatat bahwa senam hamil memberi efek relaksasi, memperlancar sirkulasi darah, serta membantu mengurangi keluhan fisik seperti nyeri punggung dan kram kaki. Hal ini berdampak langsung pada meningkatnya kualitas tidur.
Temuan Menarik
Temuan yang paling menonjol dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara keteraturan melakukan senam hamil dengan meningkatnya rasa percaya diri ibu. Dengan berlatih pernapasan dan gerakan tertentu, ibu hamil belajar mengendalikan tubuhnya sendiri saat menghadapi kontraksi.
Selain itu, dukungan dari tenaga kesehatan yang mendampingi secara berkesinambungan juga terbukti penting. Ny. T merasa lebih diperhatikan, lebih tenang, dan tidak sendirian dalam menghadapi perubahan selama kehamilan.
Kesimpulan
Penelitian Mita Ermayanti menyimpulkan bahwa penerapan senam hamil efektif untuk mengatasi gangguan tidur pada ibu hamil trimester III. Intervensi ini aman, sederhana, dan mampu memberikan manfaat ganda: memperbaiki kualitas istirahat sekaligus meningkatkan kesiapan fisik dan mental menjelang persalinan.
Dengan temuan ini, Mita berharap senam hamil dapat semakin dipromosikan sebagai bagian dari layanan standar antenatal care. Ia menegaskan bahwa edukasi tentang senam hamil tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan ibu, tetapi juga berdampak positif pada tumbuh kembang janin.
“Gangguan tidur saat hamil bukan hal sepele. Senam hamil bisa menjadi cara alami untuk membuat ibu lebih nyaman, lebih sehat, dan lebih siap menghadapi persalinan,” tulis Mita dalam penelitiannya. (ed : noviyanti)
sumber : repository UNIMMA