Sentuhan Lembut Redakan Maag: Penelitian Novita Rahayu Ungkap Manfaat Effleurage Massage
27 August 2025

Yunda Sara

Magelang, 27 Agustus 2025 – Gastritis, atau yang lebih akrab disebut masyarakat sebagai penyakit maag, masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami di Indonesia. Gejala utamanya berupa nyeri ulu hati, mual, muntah, hingga perasaan penuh di perut kerap mengganggu aktivitas sehari-hari. Selama ini, pengobatan gastritis didominasi oleh terapi farmakologis seperti obat penetral asam lambung. Namun, penelitian terbaru dari Novita Rahayu Dian Pamungkas, mahasiswa Program Studi D3 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Magelang, memberikan warna baru dalam dunia keperawatan dengan menghadirkan terapi non-farmakologis yang sederhana, yaitu effleurage massage.

Dalam karya tulis ilmiahnya yang berjudul “Aplikasi Effleurage Massage untuk Menurunkan Tingkat Nyeri pada Pasien Gastritis” (2022), Novita menyoroti pentingnya alternatif penanganan nyeri yang aman, murah, dan mudah dilakukan. Penelitiannya berangkat dari fakta bahwa prevalensi gastritis di Indonesia masih tinggi, bahkan di Jawa Tengah angka kejadiannya mencapai 79,6 persen menurut Riset Kesehatan Dasar 2018. Di Kabupaten Magelang sendiri, gastritis menempati urutan ketiga dari sepuluh besar penyakit terbanyak.

Tujuan utama penelitian ini adalah menguji efektivitas teknik effleurage massage dalam menurunkan tingkat nyeri pada pasien gastritis. Novita menekankan, rasa nyeri merupakan salah satu keluhan dominan penderita gastritis yang dapat mengganggu kualitas hidup. Oleh karena itu, pendekatan non-farmakologis seperti pijatan lembut diyakini mampu menjadi pendamping obat medis.

Metode penelitian dilakukan dalam bentuk studi kasus yang melibatkan pasien gastritis dengan keluhan nyeri sedang hingga berat. Intervensi diberikan melalui effleurage massage, yaitu teknik pijatan dengan usapan lembut menggunakan telapak tangan di area perut selama 15 menit, sesuai dengan standar operasional prosedur. Selama proses intervensi, tingkat nyeri pasien dipantau menggunakan Numeric Rating Scale (NRS), yakni skala penilaian 0–10 untuk mengukur intensitas nyeri.

Hasil penelitian menunjukkan perubahan yang nyata. Setelah diberikan effleurage massage, tingkat nyeri pasien mengalami penurunan signifikan. Dari skala nyeri sedang (4–6), pasien berangsur-angsur turun menjadi nyeri ringan (1–3). Grafik perkembangan yang dicatat selama tiga hari intervensi menegaskan bahwa pijatan lembut ini dapat memberikan efek relaksasi, meningkatkan sirkulasi darah, dan memicu pelepasan endorfin yang berperan sebagai penghilang rasa sakit alami.

Lebih jauh, Novita menjelaskan bahwa efektivitas effleurage massage dapat dipahami melalui teori “Gate Control”. Teori ini menyatakan bahwa ketika tubuh menerima rangsangan berupa sentuhan luas seperti pijatan, jalur saraf di otak lebih dulu memproses sensasi sentuhan dibandingkan rasa nyeri. Dengan demikian, “gerbang” nyeri tertutup dan persepsi sakit pun berkurang.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa terapi effleurage massage layak dijadikan intervensi non-farmakologis untuk menurunkan nyeri gastritis. Teknik ini tidak hanya menenangkan secara fisik, tetapi juga memberi kenyamanan psikologis. Bagi dunia keperawatan, temuan ini membuka peluang untuk memperluas pelayanan keperawatan yang lebih humanis.

Novita juga menekankan manfaat praktis dari penelitiannya. Pertama, bagi institusi pendidikan, hasil penelitian ini bisa menjadi referensi tambahan terkait inovasi keperawatan. Kedua, bagi profesi perawat, terapi ini dapat diaplikasikan langsung di ruang perawatan sebagai pendamping pengobatan medis. Ketiga, bagi masyarakat, teknik ini dapat dipelajari melalui edukasi sederhana agar pasien maupun keluarga dapat melakukannya secara mandiri saat nyeri kambuh.

Meski demikian, Novita juga menyadari keterbatasan penelitiannya, terutama pada jumlah responden yang terbatas dan periode observasi yang relatif singkat. Ia menyarankan agar penelitian lebih lanjut dilakukan dengan cakupan lebih luas agar effleurage massage dapat diintegrasikan sebagai bagian dari standar penatalaksanaan gastritis.

Riset yang dilakukan Novita Rahayu ini memberi pesan penting bahwa penyembuhan tidak selalu bergantung pada obat-obatan. Sentuhan sederhana, ketika dilakukan dengan teknik yang tepat, bisa menjadi bagian dari proses penyembuhan itu sendiri.

Dengan temuan ini, effleurage massage tak lagi hanya dikenal sebagai pijatan relaksasi, melainkan berpotensi menjadi intervensi medis yang nyata untuk membantu pasien gastritis mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Editor : Yunda Sara

Sumber : repositori UNIMMA

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut

  • VIPBET88 menjadi situs judi bola online terpercaya yang menawarkan kenyamanan bermain via mobile serta layanan resmi untuk setiap member.
  • VIPBET88 menjadi pilihan tepat situs SBOBET88 online terpercaya dengan keamanan tinggi, layanan profesional, dan bonus eksklusif setiap hari.
  • VIPBET88 adalah link terbaru dari situs judi bola online resmi dari provider sbobet88 yang merupakan agen taruhan bola terbaik tahun 2025 memiliki ratusan pilihan game judi bola yang dapat dimainkan.
  • VIPBET88 merupakan pusat judi bola online resmi Sbobet88 dengan akses link terbaru, fitur modern, dan layanan profesional sepanjang waktu.