Magelang 25 Agustus 2025 Oleh: Dina Pita Dewi
Sebuah penelitian menarik dilakukan oleh Dina Pita Dewi, mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, yang berfokus pada peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan pada siswa sekolah dasar. Studi ini mengambil lokasi di SD Negeri Sengi 1, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, sebuah sekolah dasar negeri yang berada di lingkungan masyarakat dengan latar belakang beragam.
Tujuan Penelitian
Dalam penelitiannya, Dina ingin mengetahui secara lebih mendalam bagaimana strategi guru PAI diterapkan di sekolah dasar dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan Islam. Penelitian ini tidak hanya berhenti pada strategi yang digunakan, tetapi juga berusaha mengungkap faktor-faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi para guru. Dengan begitu, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran nyata mengenai praktik pendidikan agama Islam di sekolah dasar negeri serta menjadi masukan untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Strategi Guru PAI
Dina menemukan bahwa guru PAI di SD Negeri Sengi 1 menggunakan beragam strategi yang terintegrasi dalam kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan sekolah sehari-hari. Beberapa strategi yang terungkap antara lain:
-
Pembiasaan – siswa dibiasakan melaksanakan ibadah harian seperti doa sebelum dan sesudah belajar, shalat berjamaah, serta membaca Al-Qur’an secara rutin.
-
Keteladanan – guru berusaha menjadi contoh dalam sikap dan perilaku sehari-hari, seperti disiplin, sopan santun, dan sikap hormat.
-
Pembelajaran aktif – melalui metode ceramah, diskusi, tanya jawab, hingga permainan edukatif yang bernuansa Islami.
-
Pengkondisian lingkungan sekolah – sekolah menciptakan suasana religius dengan memasang kaligrafi, poster kata-kata Islami, hingga menyiapkan ruang ibadah yang nyaman.
Dari strategi ini, terlihat jelas bahwa proses menanamkan nilai keagamaan tidak hanya berlangsung di dalam kelas, tetapi juga melibatkan suasana sekolah sebagai sarana pendidikan karakter.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi-strategi tersebut mampu menumbuhkan sikap religius siswa, terutama dalam hal kedisiplinan beribadah, sikap sopan santun, serta rasa hormat kepada guru dan orang tua. Menariknya, Dina menekankan bahwa keberhasilan pembelajaran agama di sekolah dasar sangat dipengaruhi oleh konsistensi guru dalam memberikan teladan. Guru yang mampu menjaga perilaku sesuai ajaran Islam terbukti lebih efektif dalam membentuk karakter siswa dibanding hanya memberikan materi di kelas.
Selain itu, penelitian ini juga mencatat beberapa faktor pendukung yang memperkuat proses pendidikan agama di SD Negeri Sengi 1, antara lain: adanya dukungan dari kepala sekolah, keterlibatan orang tua, serta lingkungan masyarakat sekitar yang relatif agamis.
Namun, tidak lepas dari tantangan, terdapat pula hambatan-hambatan yang dihadapi, misalnya keterbatasan waktu pembelajaran PAI yang hanya beberapa jam dalam seminggu, pengaruh negatif dari media massa, serta latar belakang keluarga siswa yang berbeda-beda dalam penerapan nilai agama di rumah.
Signifikansi Penelitian
Penelitian Dina Pita Dewi menegaskan bahwa strategi pendidikan agama tidak bisa bersifat tunggal. Kombinasi antara pembiasaan, keteladanan, dan pembelajaran aktif perlu dijalankan secara berkesinambungan. Guru PAI berperan ganda, tidak hanya sebagai pendidik, tetapi juga sebagai teladan moral di lingkungan sekolah.
Dari temuan ini, penelitian menyimpulkan bahwa keberhasilan penanaman nilai keagamaan sangat erat kaitannya dengan konsistensi, keteladanan, serta dukungan lingkungan. Dina berharap hasil penelitiannya dapat menjadi inspirasi bagi sekolah lain dalam memperkuat pendidikan karakter berbasis nilai-nilai keagamaan sejak dini. (ed : noviyanti)
sumber : repository UNIMMA
