Strategi Kepala Madrasah dalam Menguatkan Akhlak Siswa: Studi Laeliya Hikmawati di MI Negeri Magelang
25 August 2025

Admin perpustakaan

Magelang, 25 Agustus 2025 – Dunia pendidikan tidak hanya berbicara tentang kemampuan akademik, tetapi juga menyangkut pembentukan karakter dan akhlak peserta didik. Hal inilah yang menjadi perhatian utama Laeliya Hikmawati, seorang peneliti yang menaruh fokus pada strategi kepala madrasah dalam menguatkan akhlak siswa di MI Negeri 1 Magelang dan MI Negeri 4 Magelang.

Dalam penelitiannya yang berjudul “Manajemen Strategik Kepala Madrasah dalam Penguatan Akhlak Siswa”, Laeliya ingin melihat sejauh mana peran kepala madrasah sebagai pemimpin pendidikan mampu menanamkan nilai-nilai akhlak mulia kepada anak didik. Penelitian ini berangkat dari realitas bahwa di tengah kemajuan teknologi dan perubahan sosial, dunia pendidikan dituntut lebih serius menanamkan nilai moral agar siswa tidak hanya pintar secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang terpuji.

Laeliya merumuskan tujuan penelitiannya dalam tiga aspek utama. Pertama, menggali strategi apa saja yang dilakukan kepala madrasah dalam penguatan akhlak siswa. Kedua, menganalisis faktor pendukung dan penghambat dari strategi tersebut. Ketiga, mengkaji hasil atau dampak nyata dari implementasi strategi kepala madrasah di lapangan.

Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Laeliya terjun langsung ke lapangan, melakukan observasi, wawancara dengan kepala madrasah, guru, dan siswa, serta menelaah dokumen yang terkait. Fokus penelitian ditempatkan pada dua madrasah negeri di Magelang, yaitu MI Negeri 1 dan MI Negeri 4, yang keduanya dikenal aktif mengembangkan program penguatan karakter.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala madrasah di kedua sekolah tersebut memainkan peran sentral dalam penguatan akhlak siswa. Strategi yang diterapkan antara lain melalui keteladanan, pembiasaan ibadah seperti shalat dhuha dan tadarus Al-Qur’an, integrasi nilai akhlak dalam kegiatan belajar mengajar, serta penciptaan budaya madrasah yang religius dan kondusif. Selain itu, kepala madrasah juga mendorong adanya kegiatan ekstrakurikuler yang berorientasi pada pembentukan karakter, seperti kegiatan keagamaan, pramuka, hingga bakti sosial.

Faktor pendukung utama dari strategi ini adalah komitmen kuat kepala madrasah, dukungan guru, dan keterlibatan orang tua. Kepala madrasah di kedua madrasah berperan tidak hanya sebagai manajer, tetapi juga sebagai role model yang konsisten menampilkan perilaku sesuai ajaran agama. Hal ini menumbuhkan suasana teladan yang positif bagi siswa.

Meski demikian, penelitian Laeliya juga mencatat adanya sejumlah hambatan. Tantangan utama datang dari faktor eksternal, seperti pengaruh negatif media sosial, lingkungan pergaulan siswa di luar sekolah, serta keterbatasan waktu dalam pengawasan siswa secara menyeluruh. Namun, hambatan tersebut diatasi dengan memperkuat komunikasi antara madrasah, orang tua, dan masyarakat sekitar.

Dampak dari strategi ini cukup signifikan. Penelitian menemukan bahwa siswa di MI Negeri 1 dan MI Negeri 4 menunjukkan perubahan positif dalam sikap sehari-hari. Mereka lebih disiplin, rajin beribadah, sopan santun terhadap guru, dan memiliki kepedulian sosial yang lebih tinggi. Kepala madrasah berhasil menciptakan iklim madrasah yang tidak hanya berorientasi pada prestasi akademik, tetapi juga pada pembentukan generasi berakhlak mulia.

Laeliya Hikmawati dalam kesimpulannya menegaskan bahwa kepemimpinan strategis kepala madrasah sangat menentukan arah pembentukan akhlak siswa. Strategi yang sistematis, ditopang dengan keteladanan nyata, mampu menumbuhkan budaya religius yang kuat di lingkungan madrasah. Penelitian ini juga memberi rekomendasi agar madrasah lain dapat meniru praktik baik tersebut dengan memperkuat sinergi antara kepala sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat.

Studi ini memberi gambaran jelas bahwa di tengah tantangan era digital, sekolah dan madrasah masih dapat memainkan peran vital dalam menjaga moral generasi muda. Penelitian Laeliya Hikmawati menjadi bukti bahwa pendidikan akhlak bukan hanya tanggung jawab guru agama, melainkan hasil dari manajemen strategis seorang pemimpin yang visioner.

Dengan hasil penelitian ini, diharapkan semakin banyak kepala madrasah maupun sekolah umum yang menyadari pentingnya menempatkan penguatan akhlak sebagai prioritas utama dalam dunia pendidikan. Sebab, generasi yang unggul bukan hanya mereka yang cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki fondasi moral yang kokoh untuk menghadapi tantangan zaman.(ed.fatikakh)

Sumber : repositori UNIMMA

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut

  • VIPBET88 menjadi situs judi bola online terpercaya yang menawarkan kenyamanan bermain via mobile serta layanan resmi untuk setiap member.
  • VIPBET88 menjadi pilihan tepat situs SBOBET88 online terpercaya dengan keamanan tinggi, layanan profesional, dan bonus eksklusif setiap hari.
  • VIPBET88 adalah link terbaru dari situs judi bola online resmi dari provider sbobet88 yang merupakan agen taruhan bola terbaik tahun 2025 memiliki ratusan pilihan game judi bola yang dapat dimainkan.
  • VIPBET88 merupakan pusat judi bola online resmi Sbobet88 dengan akses link terbaru, fitur modern, dan layanan profesional sepanjang waktu.