Magelang, 26 agustus 2025-Masalah kesehatan akibat Diabetes Mellitus (DM) terus menjadi sorotan dunia medis. Penyakit metabolik yang ditandai oleh tingginya kadar gula darah ini tak hanya berdampak pada kualitas hidup penderitanya, tetapi juga memicu komplikasi serius, salah satunya ulkus diabetikum—luka kronis pada kaki yang kerap berakhir pada amputasi.
Di tengah meningkatnya angka penderita diabetes, baik secara global maupun di Indonesia, seorang peneliti muda dari Universitas Muhammadiyah Magelang, Yulia Setia Ningsih, menghadirkan sebuah kajian penting. Penelitiannya berjudul “Penerapan Modern Dressing dengan Kompres Metronidazole pada Pasien Ulkus Diabetes Mellitus”. Karya ilmiah ini disusun untuk meraih gelar Ahli Madya Keperawatan, namun lebih dari itu, penelitian ini memberi angin segar bagi dunia keperawatan dan perawatan luka.
Tema Penelitian
Penelitian Yulia menitikberatkan pada penerapan metode modern dressing, yaitu teknik balut luka dengan mempertahankan kelembaban (moist wound healing), dikombinasikan dengan kompres Metronidazole, sebuah larutan antiseptik yang efektif membunuh bakteri anaerob penyebab infeksi pada luka diabetes .
Pilihan tema ini bukan tanpa alasan. Data dari International Diabetes Federation (2021) mencatat jumlah penderita DM di dunia mencapai 537 juta orang dan diperkirakan melonjak hingga 783 juta pada 2045. Di Indonesia, prevalensi penderita diabetes bahkan menempatkan negeri ini di peringkat ketujuh dunia. Magelang sendiri, tempat penelitian dilakukan, memiliki angka kasus DM sebesar 1,33 persen.
Dengan fakta tersebut, Yulia menilai perlu adanya inovasi perawatan luka yang lebih efektif, cepat, sekaligus terjangkau bagi pasien.
Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari karya tulis ini adalah menerapkan modern dressing dengan kompres Metronidazole pada pasien ulkus diabetes untuk mempercepat proses penyembuhan luka .
Selain tujuan umum, Yulia juga menetapkan beberapa tujuan khusus, antara lain:
- Mampu melakukan pengkajian luka menggunakan Bates-Jansen Wound Assessment Tool (BWAT).
- Merumuskan diagnosa keperawatan pasien dengan ulkus DM.
- Menyusun rencana dan intervensi keperawatan.
- Mengevaluasi hasil tindakan melalui dokumentasi perkembangan luka .
Tujuan-tujuan tersebut menegaskan bahwa penelitian ini tidak hanya berhenti pada tataran teori, melainkan juga menitikberatkan pada praktik keperawatan yang aplikatif.
Hasil Penelitian
Dalam uji coba yang dilakukan terhadap dua pasien, hasilnya cukup meyakinkan. Setelah dilakukan perawatan selama 14 hari dengan tujuh kali kunjungan, skor penilaian luka pasien berdasarkan instrumen BWAT mengalami penurunan signifikan.
Pada pasien pertama, skor luka turun dari 33 menjadi 26, sedangkan pasien kedua mengalami penurunan dari 28 menjadi 27 . Meski angka perubahannya berbeda, keduanya menunjukkan perbaikan kondisi luka yang nyata: ukuran luka mengecil, jaringan nekrotik berkurang, bau luka menghilang, dan proses granulasi (pembentukan jaringan baru) berjalan lebih baik .
Yulia juga mencatat bahwa kompres Metronidazole membantu mengurangi eksudat (cairan luka) dan bau tidak sedap, meski pada aspek luas luka dan granulasi perubahannya tidak terlalu signifikan jika hanya dilakukan dalam waktu singkat. Hal ini menunjukkan bahwa terapi perlu dilakukan secara kontinu dan disiplin untuk hasil optimal .
Kesimpulan dan Manfaat
Dari hasil penelitiannya, Yulia menyimpulkan bahwa penerapan modern dressing dengan kompres Metronidazole efektif sebagai metode perawatan luka ulkus diabetes mellitus. Metode ini mampu mempercepat penyembuhan luka, mencegah infeksi, serta memberikan kenyamanan lebih baik dibanding perawatan konvensional .
Lebih jauh, Yulia berharap temuannya dapat menjadi:
- Referensi bagi tenaga medis dalam merawat pasien dengan komplikasi DM.
- Tambahan wawasan bagi institusi pendidikan keperawatan untuk memperkaya literatur praktik klinis.
- Informasi berharga bagi masyarakat, khususnya keluarga pasien diabetes, agar mampu melakukan perawatan mandiri di rumah.
Penutup
Penelitian Yulia Setia Ningsih ini menunjukkan bagaimana inovasi sederhana dalam metode perawatan luka bisa berdampak besar pada kehidupan pasien. Dengan kombinasi antara modern dressing dan kompres Metronidazole, harapan untuk penyembuhan ulkus diabetes lebih cepat, aman, dan murah semakin terbuka.
Seperti yang ditegaskan Yulia, “Perawatan yang tepat tidak hanya menyembuhkan luka, tetapi juga mengembalikan harapan hidup pasien.”