Upaya Guru SLB Ma’arif Muntilan Mengajarkan Pendidikan Agama Islam pada Anak Tunarungu
27 August 2025

fatika

Magelang, 27 Agustus 2025 – Sebuah penelitian menarik datang dari dunia pendidikan luar biasa, ditulis oleh Tasya Shafa Nabila dalam karya ilmiahnya yang berjudul “Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Anak Tunarungu di SLB Ma’arif Muntilan”. Penelitian ini menyoroti dinamika pengajaran agama Islam bagi anak-anak dengan keterbatasan pendengaran, sebuah tema yang jarang disentuh namun sangat penting dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa tanpa diskriminasi.

Tema besar penelitian ini adalah bagaimana metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat dirancang sedemikian rupa agar mampu dipahami oleh anak tunarungu. Dalam konteks sekolah luar biasa, guru tidak hanya berperan sebagai penyampai ilmu, tetapi juga sebagai jembatan komunikasi yang menuntun siswa mengenal ajaran agama dengan penuh kesabaran.

Tujuan penelitian ini jelas: mengetahui dan menggambarkan metode pembelajaran PAI yang diterapkan di SLB Ma’arif Muntilan, sekaligus menganalisis faktor-faktor yang mendukung maupun menghambat jalannya pembelajaran tersebut. Dengan tujuan ini, Tasya berusaha menyingkap tantangan nyata yang dihadapi guru, serta menemukan pola yang dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan serupa.

Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti mewawancarai guru PAI, mengamati proses belajar-mengajar di kelas, serta menelaah berbagai dokumen sekolah. Dengan cara ini, gambaran nyata mengenai strategi pengajaran yang diterapkan dapat disajikan dengan lebih akurat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PAI di SLB Ma’arif Muntilan menggunakan berbagai metode pembelajaran, antara lain ceramah, demonstrasi, drill (latihan), metode komunikasi total, hingga media visual. Ceramah tetap dipakai, meski tidak dominan, dan selalu disertai dengan isyarat serta tulisan agar pesan lebih mudah dipahami. Metode demonstrasi banyak digunakan, terutama saat mengajarkan ibadah praktis seperti wudhu dan salat. Drill atau latihan berulang juga sangat penting, karena anak tunarungu membutuhkan pengulangan untuk memperkuat pemahaman. Sementara itu, komunikasi total—yakni perpaduan bahasa isyarat, gerak tubuh, tulisan, dan ekspresi wajah—menjadi strategi utama untuk memastikan pesan sampai dengan baik. Media visual, seperti gambar dan alat peraga, juga digunakan untuk membantu anak mengaitkan konsep abstrak dengan sesuatu yang konkret.

Penelitian ini juga menyoroti adanya faktor pendukung yang membuat pembelajaran lebih efektif. Dukungan sekolah, ketersediaan fasilitas, serta komitmen guru menjadi modal utama. Selain itu, adanya kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa juga membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Namun, di sisi lain, terdapat pula faktor penghambat. Keterbatasan waktu pembelajaran, kurangnya variasi media, serta perbedaan kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran menjadi tantangan tersendiri. Guru harus berjuang ekstra untuk menyesuaikan strategi dengan kondisi anak yang beragam.

Salah satu temuan penting penelitian ini adalah bahwa kunci keberhasilan pembelajaran PAI pada anak tunarungu terletak pada kesabaran, kreativitas, serta konsistensi guru. Tanpa ketiga hal itu, proses belajar tidak akan berjalan optimal. Guru dituntut untuk selalu mencari cara baru agar pesan-pesan agama tidak hanya dipahami secara intelektual, tetapi juga dapat dihayati dalam praktik sehari-hari.

Kesimpulan dari penelitian Tasya Shafa Nabila ini menegaskan bahwa pembelajaran PAI bagi anak tunarungu membutuhkan pendekatan yang lebih variatif, mengutamakan komunikasi visual, dan menekankan praktik langsung. Dengan dukungan sekolah dan ketekunan guru, hambatan yang ada dapat diatasi, meskipun tidak sepenuhnya hilang.

Penelitian ini bukan sekadar laporan akademis, melainkan cermin perjuangan para pendidik di sekolah luar biasa. Di balik keterbatasan anak tunarungu, terdapat semangat besar untuk mengenal dan mengamalkan ajaran Islam. Guru, dengan segala daya upaya, menjadi perantara agar cahaya ilmu tidak pernah padam, meski dunia mereka terbungkus dalam kesunyian.(ed : fatikakh)

Sumber : repositori UNIMMA

Bebas Pustaka

Persyaratan Unggah Mandiri dan Bebas Pustaka Wisuda periode 84 bisa di lihat pada link berikut

  • VIPBET88 menjadi situs judi bola online terpercaya yang menawarkan kenyamanan bermain via mobile serta layanan resmi untuk setiap member.
  • VIPBET88 menjadi pilihan tepat situs SBOBET88 online terpercaya dengan keamanan tinggi, layanan profesional, dan bonus eksklusif setiap hari.
  • VIPBET88 adalah link terbaru dari situs judi bola online resmi dari provider sbobet88 yang merupakan agen taruhan bola terbaik tahun 2025 memiliki ratusan pilihan game judi bola yang dapat dimainkan.
  • VIPBET88 merupakan pusat judi bola online resmi Sbobet88 dengan akses link terbaru, fitur modern, dan layanan profesional sepanjang waktu.