Magelang 25 Agustus 2025 – Dunia investasi kian diminati generasi muda, termasuk mahasiswa. Namun, di balik meningkatnya jumlah investor muda, masih banyak pertanyaan tentang faktor apa saja yang sebenarnya mendorong mereka berani mengambil keputusan finansial. Hal inilah yang menjadi fokus penelitian skripsi Melinda Puspa Dewi, mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM).
Dalam penelitiannya berjudul “Pengaruh Literasi Keuangan, Perilaku Keuangan, dan Persepsi Risiko terhadap Keputusan Investasi (Studi Empiris pada Mahasiswa FEB Universitas Muhammadiyah Magelang)”, Melinda menelaah bagaimana tiga variabel utama—pengetahuan keuangan, kebiasaan mengelola uang, dan cara pandang terhadap risiko—mempengaruhi keberanian mahasiswa untuk menanam modal.
Tujuan Penelitian
Melinda menjelaskan, tujuan risetnya adalah untuk mengetahui apakah literasi keuangan benar-benar meningkatkan kualitas keputusan investasi mahasiswa, seberapa besar peran perilaku keuangan, serta apakah persepsi risiko memengaruhi langkah mahasiswa dalam menentukan pilihan instrumen investasi.
“Banyak mahasiswa tertarik mencoba berinvestasi, tetapi seringkali hanya ikut tren tanpa perhitungan matang. Dari penelitian ini, saya ingin memberikan gambaran faktor-faktor yang sebenarnya memengaruhi keputusan tersebut,” ujar Melinda dalam laporannya.
Metodologi
Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Sampel diambil dari mahasiswa FEB UMM yang aktif berinvestasi melalui Galeri Investasi kampus, sebuah fasilitas hasil kerja sama universitas dengan Philips Sekuritas Indonesia. Dari total populasi 204 mahasiswa investor, Melinda mengolah 100 responden dengan metode purposive sampling.
Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner online, kemudian dianalisis menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan perangkat lunak SPSS 26.
Hasil Penelitian
Dari hasil pengolahan data, Melinda menemukan bahwa:
-
Literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan investasi. Mahasiswa yang memiliki pengetahuan lebih baik tentang konsep keuangan dan pasar modal, cenderung mengambil keputusan investasi yang lebih bijak.
-
Perilaku keuangan juga terbukti berpengaruh positif dan signifikan. Kebiasaan mengatur uang, membuat anggaran, menabung, serta mengendalikan pengeluaran, menjadi fondasi penting bagi mahasiswa dalam menentukan investasi.
-
Persepsi risiko ternyata berpengaruh negatif dan tidak signifikan. Temuan ini menarik, karena meskipun mahasiswa menyadari adanya risiko dalam investasi, faktor ini tidak menjadi penentu utama dalam pengambilan keputusan. Dengan kata lain, mahasiswa lebih dipengaruhi oleh pengetahuan dan kebiasaan keuangan dibanding rasa takut atau berani mengambil risiko.
Secara keseluruhan, kombinasi literasi keuangan dan perilaku keuangan memainkan peran dominan dalam memengaruhi keputusan investasi mahasiswa, sementara persepsi risiko tidak menjadi faktor utama.
Implikasi dan Relevansi
Penelitian ini menegaskan pentingnya edukasi finansial sejak dini. Literasi keuangan bukan hanya teori, tetapi terbukti menjadi kunci bagi generasi muda dalam membuat keputusan finansial yang cerdas. Begitu pula perilaku keuangan sehari-hari—seperti membiasakan menabung dan mengatur arus kas—terbukti sangat berpengaruh terhadap kesiapan mahasiswa untuk berinvestasi.
Melinda menyarankan agar universitas dan lembaga terkait terus memperkuat program literasi keuangan, baik melalui kurikulum, seminar, maupun kegiatan praktis di galeri investasi. Sementara bagi mahasiswa, penelitian ini bisa menjadi pengingat bahwa investasi yang baik tidak hanya soal keberanian, tetapi juga soal pengetahuan dan kebiasaan mengelola keuangan.
Kesimpulan
Penelitian Melinda Puspa Dewi memberikan kontribusi penting dalam memahami perilaku investasi generasi muda. Ia menunjukkan bahwa mahasiswa yang melek finansial dan memiliki kebiasaan keuangan sehat lebih siap dan bijak dalam mengambil keputusan investasi. Sebaliknya, faktor persepsi risiko tidak terlalu menentukan, meski tetap penting dalam konteks manajemen keuangan.
Dengan temuan ini, diharapkan semakin banyak mahasiswa yang sadar pentingnya belajar literasi keuangan dan membangun perilaku finansial yang baik sejak dini. Sehingga, generasi muda Indonesia bukan hanya menjadi konsumen, tetapi juga mampu tampil sebagai investor cerdas yang berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional. (ed : noviyanti)
sumber : repository UNIMMA
