Magelang, 25 Agustus 2025– Upaya mencetak generasi Qur’ani terus dilakukan oleh berbagai lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Salah satunya ditunjukkan oleh SD Islam Tahfidz Qur’an As Syafi’iyah Kabupaten Magelang, yang menjadi lokasi penelitian Shamita Shetty Devi, mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Magelang. Penelitiannya yang berjudul “Penerapan Metode Talaqqi di SD Islam Tahfidz Qur’an As Syafi’iyah Kabupaten Magelang” berhasil memberikan gambaran komprehensif mengenai efektivitas metode talaqqi dalam meningkatkan hafalan Al-Qur’an siswa sekolah dasar.

Fokus dan Tujuan Penelitian

Dalam penelitiannya, Shamita menyoroti tiga hal utama:

1. Bagaimana penerapan metode talaqqi di SD Islam Tahfidz Qur’an As Syafi’iyah.

2. Kemampuan hafalan siswa tahfidz khusus setelah mengikuti pembelajaran dengan metode ini.

3. Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan metode talaqqi.

Tujuan besar penelitian ini adalah memberikan pemahaman lebih dalam tentang bagaimana metode klasik talaqqi tetap relevan di era modern dan mampu membantu siswa SD dalam menghafalkan Al-Qur’an secara lebih efektif.

Metodologi Penelitian

Shamita menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Narasumber penelitian meliputi kepala sekolah, guru tahfidz, dan siswa tahfidz khusus. Dengan teknik triangulasi, peneliti memastikan validitas data yang dikumpulkan.

Penerapan Metode Talaqqi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan talaqqi dilakukan dalam tiga tahap utama:

1. Persiapan pembelajaran – dimulai dengan doa, absensi, dan kegiatan muraja’ah (mengulang hafalan lama) secara bersama-sama.

2. Pelaksanaan pembelajaran – guru membacakan ayat yang akan dihafal, kemudian siswa menirukan secara berulang-ulang hingga hafal. Bagi siswa yang belum lancar membaca Al-Qur’an, guru memberikan bimbingan lebih intensif.

3. Evaluasi – dilakukan melalui ujian tahfidz setiap kali siswa menyelesaikan satu surat, ujian tengah semester, ujian akhir semester, hingga wisuda per juz.

Menariknya, sekolah menargetkan siswa tahfidz khusus mampu menyelesaikan satu juz per tahun, dengan harapan hingga lulus mereka dapat menguasai setidaknya lima juz.

Kemampuan Hafalan Siswa

Dalam praktiknya, kemampuan hafalan siswa tahfidz khusus sudah berada pada kategori baik. Beberapa siswa bahkan menunjukkan pencapaian luar biasa, seperti berhasil mencapai juz 27 meski masih duduk di bangku kelas empat. Proses talaqqi dinilai efektif membantu siswa yang belum lancar membaca Al-Qur’an untuk tetap bisa menghafal, sementara siswa yang sudah lancar membaca dapat lebih cepat menambah hafalan.

Selain itu, keterlibatan orang tua di rumah melalui rutinitas setoran hafalan setelah salat Magrib juga memperkuat kemampuan anak dalam menjaga hafalan agar tidak mudah lupa.

Faktor Pendukung dan Penghambat

Shamita mengidentifikasi beberapa faktor yang mendukung keberhasilan talaqqi, di antaranya:

• Motivasi kuat dari guru dan siswa.

• Rutinitas muraja’ah yang menjaga hafalan agar tetap terjaga.

• Apresiasi dan penghargaan yang diberikan sekolah.

• Penggunaan Al-Qur’an Al-Itqan yang mempermudah pembagian target hafalan.

Namun, ada pula faktor penghambat seperti:

• Perbedaan kemampuan siswa dalam menghafal.

• Kurangnya dukungan orang tua pada sebagian siswa.

• Suasana kelas yang kadang kurang kondusif karena jumlah siswa yang cukup banyak.

Kontribusi Penelitian

Penelitian Shamita Shetty Devi menegaskan bahwa metode talaqqi tetap relevan sebagai strategi efektif dalam pendidikan tahfidz Al-Qur’an. Selain membantu memperbaiki bacaan dan hafalan, metode ini juga menumbuhkan kedekatan emosional antara guru dan siswa. Penelitian ini memberikan rekomendasi bagi sekolah-sekolah tahfidz untuk terus mengoptimalkan metode talaqqi dengan dukungan penuh dari orang tua dan lingkungan belajar yang kondusif.

Penutup

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa keberhasilan menghafal Al-Qur’an bukan hanya ditentukan oleh kecerdasan siswa semata, tetapi juga oleh metode yang tepat, peran guru, dukungan keluarga, serta suasana belajar yang mendukung. Metode talaqqi terbukti menjadi salah satu kunci sukses SD Islam Tahfidz Qur’an As Syafi’iyah dalam melahirkan generasi Qur’ani yang berakhlak mulia. (ed : noviyanti)

sumber : repository UNIMMA