Magelang, 27 Agustus 2025 – Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif, kinerja karyawan menjadi faktor utama yang menentukan maju atau mundurnya sebuah organisasi. Kesadaran inilah yang mendorong Ridwan, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang, meneliti lebih jauh hubungan antara kompetensi, pengalaman kerja, dan motivasi terhadap kinerja karyawan.

Melalui karya ilmiahnya berjudul “Pengaruh Kompetensi dan Pengalaman Kerja terhadap Kinerja Karyawan dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening”, Ridwan ingin membuktikan bahwa kinerja pegawai tidak hanya lahir dari kemampuan teknis semata, melainkan juga dipengaruhi oleh pengalaman serta dorongan motivasi.

Latar Belakang

Banyak perusahaan menghadapi persoalan kinerja pegawai yang tidak stabil. Ada karyawan dengan kemampuan tinggi, tetapi hasil kerjanya tidak maksimal. Ada pula pegawai berpengalaman lama, tetapi tidak lagi menunjukkan semangat kerja. Fenomena inilah yang membuat Ridwan meyakini bahwa motivasi adalah mata rantai penting yang sering diabaikan.

Kompetensi—yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap—serta pengalaman kerja diyakini menjadi modal utama. Namun tanpa motivasi, dua faktor tersebut sulit berkembang optimal. Dari sinilah penelitian ini berangkat.

Tujuan Penelitian

Ridwan menetapkan beberapa tujuan utama dalam studinya, yaitu:

Menguji sejauh mana kompetensi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Menganalisis pengaruh pengalaman kerja terhadap kinerja.

Menilai apakah motivasi kerja mampu menjadi variabel mediasi yang memperkuat hubungan kompetensi dan pengalaman dengan kinerja.

Dengan kata lain, penelitian ini tidak hanya ingin melihat pengaruh langsung, tetapi juga hubungan tidak langsung yang melibatkan motivasi.

Metode Penelitian

Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Responden adalah karyawan perusahaan dengan masa kerja minimal satu tahun, agar penilaian mereka lebih objektif. Data dikumpulkan melalui kuesioner berbasis skala Likert, kemudian dianalisis menggunakan metode Partial Least Square (PLS).

Metode ini memungkinkan peneliti mengukur hubungan antarvariabel secara lebih rinci, termasuk menguji peran mediasi motivasi.

Hasil Penelitian

Dari analisis data, Ridwan menemukan beberapa hal penting:

Kompetensi berpengaruh positif terhadap kinerja. Karyawan dengan kemampuan teknis, pemahaman tugas, dan sikap profesional terbukti mampu menghasilkan kinerja lebih baik.

Pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Semakin lama seseorang bekerja, semakin terasah pula kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan pekerjaan.

Motivasi terbukti menjadi variabel mediasi. Kompetensi dan pengalaman kerja akan lebih efektif meningkatkan kinerja bila disertai motivasi yang kuat. Tanpa motivasi, kompetensi dan pengalaman bisa menjadi hambar.

Temuan ini menguatkan pandangan bahwa kinerja bukan sekadar hasil akhir, melainkan buah dari sinergi antara kemampuan, jam terbang, dan dorongan internal.

Implikasi Penelitian

Penelitian Ridwan memiliki implikasi praktis yang besar. Perusahaan sebaiknya tidak hanya fokus pada aspek teknis karyawan, tetapi juga memperhatikan bagaimana memelihara motivasi kerja.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain: memberikan penghargaan atas prestasi, menciptakan komunikasi yang sehat antara atasan dan bawahan, membuka peluang pengembangan karier, serta memperhatikan kesejahteraan pegawai.

Dengan langkah-langkah tersebut, kompetensi dan pengalaman kerja karyawan akan termanfaatkan dengan maksimal. Motivasi yang terjaga akan membuat mereka bekerja lebih giat, penuh dedikasi, dan menghasilkan kinerja yang unggul.

Penutup

Studi yang dilakukan Ridwan menegaskan satu hal penting: kinerja karyawan adalah hasil dari kompetensi, pengalaman, dan motivasi yang berjalan beriringan. Ketiganya tidak bisa berdiri sendiri.

Dari kampus di Magelang, Ridwan menghadirkan pesan yang relevan bagi dunia kerja: investasi terbesar sebuah organisasi bukan hanya pada teknologi atau modal, tetapi pada manusia yang kompeten, berpengalaman, dan termotivasi.

Penelitian ini menjadi pengingat bahwa membangun sumber daya manusia yang unggul tidak cukup dengan pelatihan dan jam kerja panjang, tetapi juga dengan menjaga api motivasi yang membuat karyawan bekerja sepenuh hati. (ed: Adella)

sumber: repository UNIMMA