Magelang, 27 Agustus 2025 – Kecelakaan kerja masih menjadi momok di berbagai sektor industri di Indonesia. Salah satu studi terbaru yang menyoroti isu ini datang dari Universitas Muhammadiyah Magelang melalui penelitian bertajuk “Eliminasi Risiko Kecelakaan Kerja dengan Metode Job Safety Analysis (JSA) di UD. Samak Jaya Karton”. Penelitian ini disusun oleh Lutfi Hanif Mustafa pada tahun 2023, dengan fokus utama mengidentifikasi bahaya di tempat kerja, menilai tingkat risikonya, sekaligus menawarkan strategi eliminasi untuk mencegah kecelakaan.

UD. Samak Jaya Karton, perusahaan pengolahan kertas daur ulang yang berlokasi di Kabupaten Magelang, menjadi objek penelitian. Perusahaan ini mempekerjakan 20 karyawan dan setiap hari mengolah hingga 500 kilogram limbah kertas. Namun, produktivitas tinggi tersebut dibayangi angka kecelakaan yang mengkhawatirkan. Dalam kurun dua bulan saja, yakni Agustus–September 2022, tercatat 145 kasus kecelakaan kerja. Kasus-kasus itu mulai dari iritasi kulit, sakit pinggang, hingga cedera akibat terjepit mesin.

Kondisi ini tentu merugikan, baik bagi pekerja maupun perusahaan. Bagi pekerja, kecelakaan menyebabkan luka, menurunkan produktivitas, bahkan berpotensi menimbulkan penyakit akibat kerja. Sedangkan bagi perusahaan, absensi pekerja hingga terganggunya alur produksi jelas berdampak pada kerugian finansial.

Berangkat dari masalah tersebut, penelitian ini memiliki tiga tujuan utama. Pertama, mengidentifikasi potensi bahaya pada setiap tahapan pekerjaan di bagian produksi. Kedua, menganalisis tingkat risiko kecelakaan kerja dengan menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan standar AS/NZS 4360 tentang Risk Management. Ketiga, menyusun strategi pengendalian dan eliminasi bahaya sehingga risiko kecelakaan bisa ditekan semaksimal mungkin.

Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA). Metode ini meninjau setiap pekerjaan dengan cara memecahnya ke dalam langkah-langkah sederhana, lalu mengidentifikasi potensi bahaya, menganalisis risiko, hingga merumuskan langkah pengendalian. Dengan kata lain, JSA menekankan pada pencegahan melalui pemahaman detail terhadap alur kerja.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa di hampir setiap tahapan produksi terdapat bahaya nyata yang mengancam pekerja. Dua kategori bahaya yang paling dominan adalah bahaya kimia (seperti iritasi akibat limbah kertas dan debu serbuk kayu) serta bahaya ergonomi (misalnya sakit pinggang dan leher akibat posisi kerja membungkuk atau mengangkat beban berat). Analisis risiko memperlihatkan bahwa sebagian besar potensi bahaya berada dalam kategori ekstrem (A3). Artinya, risiko kecelakaan bisa terjadi setiap saat dengan dampak cukup serius, mulai dari cedera sedang hingga kerugian finansial besar.

Berdasarkan temuan tersebut, penelitian ini merekomendasikan sejumlah langkah pengendalian. Di antaranya:

• Penyediaan alat pelindung diri (APD) yang sesuai, mulai dari sarung tangan, masker, hingga pelindung mata.
• Pengawasan ketat agar seluruh pekerja disiplin mengenakan APD.
• Perbaikan aspek ergonomi, misalnya dengan menyediakan trolley untuk memindahkan material dan ruang penjemuran khusus.
• Penyediaan fasilitas pendukung kesehatan pekerja, seperti air minum yang memadai untuk mencegah dehidrasi dan heat stress.

Penelitian ini menegaskan bahwa tanpa langkah eliminasi yang sistematis, kecelakaan kerja akan terus terjadi dan menggerus produktivitas perusahaan. Lebih dari itu, kondisi ini juga melanggar hak dasar pekerja sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja serta UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Melalui penerapan JSA, UD. Samak Jaya Karton diharapkan mampu membangun budaya keselamatan yang lebih kuat. Bukan hanya mengurangi angka kecelakaan, tetapi juga meningkatkan efisiensi produksi. Sebab, lingkungan kerja yang aman akan berdampak langsung pada konsentrasi dan motivasi pekerja.

Penelitian “Eliminasi Risiko Kecelakaan Kerja dengan Metode Job Safety Analysis di UD. Samak Jaya Karton” akhirnya menjadi bukti bahwa keselamatan kerja adalah aspek fundamental yang tidak boleh diabaikan. Ia bukan hanya tanggung jawab perusahaan terhadap pekerja, melainkan juga investasi berharga untuk keberlanjutan usaha. Dengan penerapan JSA, kecelakaan yang sebelumnya dianggap sebagai “risiko pekerjaan” dapat diubah menjadi sesuatu yang bisa dicegah.(ed : fatikakh)

Sumber : repositori UNIMMA